Mohon tunggu...
Imroatul Mufidah
Imroatul Mufidah Mohon Tunggu... Jurnalis - Berusahalah

Nama : Imroatul Mufidah Alamat : Jekulo Kudus Status : Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Sambut Tradisi "Kupatan" Pedagang Musiman Janur Banyak Ditemui di Kota Kudus

14 Juni 2019   15:48 Diperbarui: 16 Juni 2019   18:38 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seminggu setelah hari raya Idul Fitri, di Jawa Tengah khususnya di kota Kudus terdapat tradisi "Kupatan" yang mana akan disajikan adanya kenduri lepet dan kupat yang disantap bersama-sama oleh masyarakat.

Uniknya bungkus dari makanan utama (kupat dan lepet) pada tradisi "Kupatan" tersebut merupakan janur atau daun kelapa muda.

Banyaknya pedagang janur musiman yang muncul di trotoar jalan yang terletak di sebelah utara Pasar Bitingan menjelang adanya tradisi tersebut.

Sulasih (48) warga Jekulo Kudus mengaku sudah sekitar 5 tahun menjadi penjual janur setiap menjelang pelaksanaan kupatan.

"Biasanya sehari-hari jualan sayuran, namun setahun sekali menjelang tradisi kupatan biasanya jualan janur dan jualan bahan yang dibutuhkan untuk membuat kenduri lepet dan kupat seperti tutus". Ujarnya

Tidak hanya janur saja, akan tetapi menjual janur yang sudah menjadi bungkus kupat dan lepet.

"Pembeli bisa memilih beli janur atau bisa bungkus kupat dan lepet yang jadi. Ada pula "Tutus" atau tali untuk mengikat lepet yang terbuat dari bambu". Tambahnya.

Masing-masing harga dagangannya berbeda-beda tergantung jenis, ukuran, bahan yang sudah jadi atau masih berupa janur. Harga janur berkisar mulai dari Rp. 4000,  harga perikat kupat mulai dari Rp. 6000, harga perikat lepet mulai dari Rp. 5000, serta harga perikat tutus Rp. 2000. Akan tetapi harga tersebut masih bisa ditawar. Bahan dagangan Sulasih diperoleh dari Kudus sendiri.

Bukan hanya Sulasih, Siti (45) juga pedagang janur musiman, menutur bahwa terdapat puluhan yang menjadi pedagang janur musiman.

"Biasanya puluhan orang yang menjadi pedagang janur, bungkus kupat lepet yang ada sekitar 5 hari sebelum pelaksanaan "kupatan". Tuturnya

Dengan adanya pedagang musiman janur, Sulis (31) mengaku terbantu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun