Mohon tunggu...
Imroatul Fitria
Imroatul Fitria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Indonesia memerlukan tinta-tinta Inspiratif untuk menciptakan perubahan!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lihatlah Pentingnya Etika Teman Sebaya

16 Oktober 2021   06:30 Diperbarui: 16 Oktober 2021   06:41 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perlu kalian ketahui kenapa etika teman sebaya itu penting dilakukan dan di terapkan  sejak dini sebab, dapat mempengaruhi untuk kedepannya ketika anak tumbuh dewasa.
Mungkin sebagian orang meremehkan hal seperti ini dan mengira hal seperti ini adalah hal kecil dan beranggapan  ketika dewasa nanti mereka pasti sadar dengan sendirinya.

Meski Kita tau bahwa anak merupakan hal terindah dalam hidup kita, Bahkan anak juga wujud dari kasih sayang kita. Kemaren saya membahas temperamen pada anak dan identitas gender, sekarang saya akan bahas bagaimana pentingnya etika teman sebaya

Hello .. Semuanya gimana ada yang tau  tidak apa itu teman sebaya?

Teman sebaya merupakan teman yang ada di lingkungan sekitar kita.  Nah ketika bersama  dengan teman sebaya kita harus memiliki etika. Apa saja etika yang bisa adik - adik terapkan sebagai berikut, seperti tolong menolong, saling menghormati sesama teman sebaya, saling berbagi dan saling peduli satu sama lain. Kalau kita berteman  baik dengan teman sebaya insyallah kita akan mempunyai banyak teman dimana saja kita berada. Jadi kita tidak perlu khawatir. Supaya kalian ingin memiliki banyak teman alangkah baiknya kita memiliki perilaku yang baik terhadap teman sebaya. Karena ketika kita susah dan senang kalau ada teman sebaya pasti enak. Dengan menerapkan etika yang baik kepada teman sebaya kita maka insyaallah teman sebaya kita nyaman dekat dengan kita. Kita ajak mereka bermain juga boleh tapi jangan lupa memakai etika ketika bermain jangan ceroboh atau kasar kepada teman sebaya agar mereka tidak trauma dan takut. Kalau mereka takut pasti tidak mau berteman lagi maka dari itu usahakan adik-adik bisa menjaga etika nya ketika bertemu dengan teman sebaya.

Lalu bagaimana dengan orang tua yang tidak membimbing serta menerapkan etika kepada anaknya, apakah berdampak buruk untuk masa depan anaknya?

Mari kita cari tahu bersama-sama.

Orang tua yang seperti ini yang salah dalam mendidik etika anaknya dan akan berdampak buruk terhadap etika anak kedepannya karena dengan bertambahnya usia dan tumbuh kembang anak kedepannya anak juga memerlukan etika dalam berinteraksi baik bersama orang tua ataupun orang sekitar dan teman sebayanya. Karena jika di biarkan ketika dewasa nanti anak tidak memiliki etika dan akan berbicara seenaknya saja tanpa memikirkan apakah ucapan ku ini kasar atau halus apakah kata-kata ku ini dapat membuat hati orang lain terluka apa tidak. Anak tidak akan memikirkan hal ini dan mereka merasa baik- baik saja tapi meraka juga berfikir sejauh ini kok tidak ada teman sebaya yang dekat dengan ku. Mereka bertanya-tanya dengan dirinya sendiri akhirnya mereka pasti akan bertanya dengan orang tuanya. Bu kenapa tidak ada yang mau dekat dengan ku teman sebaya tidak mau dengan ku salahku di mana. Si ibu tidak bisa berkata-kata cuma bisa merasakan bersalah dan merasa gagal dalam mendidik anak, sambil merenung dalam hati, kenapa anakku Sekarang menjadi anak yang pemarah dan berani berkata kasar baik kepada orang tua, orang sekitar dan teman-temannya. Sehingga teman sebaya tidak mau berteman dengan anak saya.

Andai waktu kecil dulu kamu didik dan di kenalkan dengan etika sejak dini pasti kamu tidak bingung sehingga mempunyai banyak teman sebaya yang mau dekat kamu. Ternyata teman sebaya itu penting. Karena apabila kita memiliki etika yang baik maka kita akan di pandang orang dan di sukai banyak orang dan mendapatkan teman sebaya oleh karena itu sebagai pengalaman sebagai ibu yang cerdas usaha kan mendidik etika anak sejak dini sehingga ketika menuju dewasa kita tak perlu khawatir dan anak dapat senang menikmati hidupnya.

Kesimpulannya?

Dari penjelasan di atas, bisa kita simpulkan bahwa teman sebaya merupakan teman yang ada di lingkungan sekitar kita yang wajib kita kenalkan kepada anak-anak dengan mengajak bermain bersama teman sebaya sejak dini. Karena dengan kebiasaan sehari-hari dengan teman sebaya membuat seseorang akan merasa aman dan terlindungi. Oke, semua sudah kita pelajari bareng.

Gimana nih masih semangat apa belom? Biar makin semangat kita nyanyi jargon paud ayok semua ikutin ya

-Alhamdulillah, Luar Biasa, Selalu Ceria dan Bahagia-

Hore... tepuk tangan. Oke kita lanjut lagi

Banyak sekali permainan anak yang dapat melibatkan kerjasama antara anak dan teman sebayanya. Adapun  bentuk aktivitas permainan yang dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran dengan teman sebaya seperti permainan menyusun puzzle, bermain kelereng dengan demikian anak akan memiliki jiwa gotong-royong, saling membantu, berpikir kritis, Melatih komunikasi, bersosialisasi,  Memperkaya pengalaman

dan masih banyak lagi manfaat yang di dapat kan dari permainan tersebut. Dengan bermain bersama teman sebayanya anak akan menemukan berbagai stimulus yang akan sangat bermanfaat untuk proses tumbuh kembangnya di masa depan.

Baiklah  sampai disini dulu pertemuan hari ini. Jangan lupa selalu menggunakan etika bila kita bertemu dengan teman ataupun orang tua serta orang di sekitar. Dan itu tadi ada beberapa penjelasan dari saya semoga menjadi kan panutan serta penerapan dengan teman sebaya. Sekian dari saya semoga bisa di terapkan dengan teman sebaya dan semoga bermanfaat untuk kita semuanya. Kurang lebihnya saya memohon maaf yang sebesar-besarnya. sampai jumpa kita ketemu lagi minggu depan dengan artikel yang pastinya tidak kalah menarik dan membuat motivasi untuk kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun