Mohon tunggu...
Imroatul Fitria
Imroatul Fitria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Indonesia memerlukan tinta-tinta Inspiratif untuk menciptakan perubahan!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Yuk Pahami Attachment pada Anak

30 September 2021   16:08 Diperbarui: 30 September 2021   16:15 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pernah ngga sih kalian berpikir, kenapa ya ada orang yang bisa explore ke sana dan ke sini tanpa takut, tapi ada juga orang tidak berani atau takut untuk kemana-mana sendirian. Seperti contoh Ada pasangan yang bisa percaya sama pacar dan cenderung santai, tapi ada juga pasangan yang posesif banget. Hal ini ternyata dapat berhubungan dengan pengalaman di masa kecil loh! Apa sih yang membentuk kepribadian orang sehingga menyebabkan berbeda-beda ini? Ingin tahu lebih lanjut tentang kelekatan? Ayo kita mulai! Yuk simak artikel dibawah ini!

Definisi Kelekatan

Jadi, kelekatan itu apa sih? Apa masih ada yang bingung? Oke gapapa kita bakalan jelasin apa itu kelekatan. 

kelekatan adalah ikatan emosional yang erat antara dua orang. Kelekatan ini mengacu kepada suatu relasi antara dua orang yang memiliki perasaan yang kuat antara satu sama lain sehingga dapat melaksanakan banyak hal bersama untuk melanjutkan relasi itu.

Anak yang mendapatkan kelekatan (Attachment) yang cukup, akan merasa dirinya aman dan lebih positif terhadap kelompoknya, menunjukkan ketertarikan yang lebih besar terhadap orang lain di dalam mengajak bermain atau ketika digendong. Berarti, anak ini memiliki sifat sosial tidak hanya dengan ibu atau pengasuhnya, tetapi juga kepada orang lain. Sebaliknya anak yang memiliki kelekatan yang tidak aman akan takut pada orang asing dan akan merasakan kesedihan oleh perpisahan dengan ibu atau pengasuhnya.

Salah Seorang tokoh di dunia psikologi, pada tahun 1958 sebut saja John Bowlby beliau mengeluarkan teori nya mengenai Attachment atau dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai kelekatan. Berdasarkan Teori John Bowlby menekankan seberapa pentingnya relasi antara anak dengan Ibu atau sosok pengasuh lainnya yang mempengaruhi. Sehingga pada akhirnya akan membentuk sebuah pola kelekatan yang dapat berdampak pada kehidupan anak tersebut di masa yang akan datang.

Terdapat empat tipe attachment menurut Bowlby. Berikut Keempat tipe tersebut :

Secure attachment 

adalah tipe kelekatan yang ideal bagi seorang anak. Tipe kelekatan ini terbentuk dari pola pengasuhan orang tua yang terbuka, responsive terhadap anak, dan memberikan kasih sayang yang cukup pada anak. Anak-anak dengan tipe kelekatan secure attachment biasanya  cenderung aktif, jarang menangis dan juga memiliki rasa pengetahuan yang tinggi dan mudah berinteraksi dengan orang yang baru dikenalnya. Di masa yang akan datang, anak-anak yang memiliki tipe kelekatan ini cenderung menjadi pribadi yang pemberani dan percaya diri untuk menaruh kepercayaan kepada orang lain, optimistik, dan memiliki konsep diri yang positif.

Anxious Ambivalent Attachment 

Sebuah Tipe kelekatan kedua ini terbentuk dari pola asuh sebagai orang tua yang kurang memberikan perhatian kepada anak. Sehingga akhirnya berdampak pada perilaku anak yang terus berupaya mencari perhatian orang tua atau cenderung manja. Meskipun demikian, ketika orangtuanya berusaha memberi perhatian, anak-anak akan menunjukkan respon yang tidak semestinya seperti cuek dan bahkan marah. Di masa depan, anak-anak dengan tipe kelekatan ini cenderung akan mejadi pribadi yang mood berantakan, sulit untuk ditebak, dan memiliki konsep diri yang kurang positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun