Mohon tunggu...
Imroatul khofifah
Imroatul khofifah Mohon Tunggu... Lainnya - Imroah

Winner never stop trying

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ghosting?

28 Juli 2021   01:00 Diperbarui: 28 Juli 2021   01:03 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Anak muda saat ini sedang ramai dengan kata "ghosting" banyak sekali cerita dari perghostingan ini kang ghosting, korban ghosting, banyak sekali serba serbi dan modus perghostingan ini. Termasuk kisah yang ingin kutulis saat ini entah ini sebuah ghosting atau hanya haluku saja.

Kisah ini dimulai saat aku bergabung dalam grup belajar online. Aku yang saat itu sedang berjuang mati matian mendapatkan PTN impianku memilih bergabung dalam grup belajar online saja untuk memudahkanku terlebih situasi pandemi saat itu sedang ramai ramanya orang tuaku sedikit khawatir jika aku mesti mengambil bimbingan belajar offline. 

Dari sinilah aku mengenalmu kamu yang saat itu menyambut kedatanganku dan menjadi orang pertama yang menyambut keberadaanku " hai panggil saja vin " lalu kubalas " hai vin aku vanya " singkat memang sesingkat itu perkenalanku denganmu.

Hari berganti menemukan minggu, minggu bergulir menjadi bulan. Genap sebulan aku bergabung dalam grup belajar online ini kami berdiskusi tiap harinya tapi tak lupa untuk bercanda dan mengenal satu sama lain. Satu bulan keberadaanku  membuatku sedikit memahami karakter teman temanku disini terlebih sosok vin. Vin termasuk orang yang banyak diam dan hanya berbicara jika dibutuhkan saja atau ada yang bertanya kepadanya baru dia akan mulai berbicara. 

Sampai suatu ketika kami berdiskusi mengenai materi yang menurutku sedikit berat tapi menarik dimata vin buktinya dia banyak bicara kali ini aku yang sama tertariknya dengan vin banyak mengajukan pertanyaan mengenai materi ini dan saat sesi diskusi telah usai vin tiba tiba menghubungiku secara personal.

Dari sinilah awal kedekatan seorang vanya dan vin dimulai. Malam itu vin banyak sekali bercerita banyak bertanya dan dia tak sependiam itu menurutku. Setiap malamnya vin selalu mengubungiku bahkan aku kerap kali bertelfon tengah malam hanya sekedar mendengar ceritanya. Kami juga sering memilih untuk belajar berdua saja menyelesaikan pertanyaan pertanyaan yang menurut kami cukup sulit.

Kedekatanku dan vin membuatku lupa posisiku. Aku lupa bahwa aku dan vin tak pernah benar benar memulai sebuah hubungan. Terlebih perlakuan vin kepadaku bisa dibilang sangat berbeda terhadap teman temanku yang lain. Mereka banhkan menyematkan julukan gunung es untuk vin, haha ada ada saja memang mereka.

24 agustus 2020 hari itu tiba dimana pengumuman kelulusan PTN berlangsung. Doa doa yang senantiasa kupanjatkan selama ini terkabul aku keterima di PTN impianku PTN yang sama dengan impian vin. Kami masuk dalam satu PTN yang sama dengan jurusan yang berbeda.

Hatiku begitu bahagia rasanya aku rasa hubungan ini akan sedikit jelas alurnya namun nyatanya tidak sesuai harapan. Setelah mengucapkan selamat padaku vin tak pernah lagi menghubungiku van hilang begitu saja " ahhh ini kan masih awal maba wajar saja dia sibuk dengan aktivitas barunya " fikirku saat itu.

Bukannya jelas hubungan ini makin jauh saja van tak pernah menghubungiku lagi bahkan hingga akhir semester telah usai. Sempat suatu ketika aku mencoba membalas isi story whatsapp nya namun dia hanya membalas " wkwkwk " saja. Salahku memang dengan mudahnya menaruh rasa dan menganggapnya memiliki rasa yang sama namun nyatanya perasaan tak semudah itu dan dari sini aku tau berharap suatu hal yang berlebih pada manusia itu tak baik.

Terakhir beberapa minggu lalu vin sempat menghubungiku " assalamualaikum" katanya. Meski perasaan itu telah  berkali kali kutolak tetap saja hatiku berdebar sangat keras melihat namanya muncul dalam notifikasiku " waalaikumsalam" jawabku dengan sedikit terburu hari itu. Tapi jawaban salamku hari itu tak kunjung menemukan jawaban hingga detik kutulis kisah ini.

Terima kasih vin setidaknya kita pernah bersama sama memperjuangkan PTN impian. Terima kasih untuk 3 bulan dekat denganmu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun