Mohon tunggu...
Imran Rusli
Imran Rusli Mohon Tunggu... profesional -

Penulis dan jurnalis sejak 1986

Selanjutnya

Tutup

Politik

Teror KPK, Percuma Saja!

11 April 2017   15:00 Diperbarui: 11 April 2017   22:30 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Siapapun yang melakukan penyerangan kepada penyidik senior KPK Novel Baswedan saya rasa benar-benar orang bodoh saja. Kenapa? Karena lembaga penegak hukum seperti KPK takkan bisa ditakut-takuti seperti itu. Mereka yang mengabdikan diri di KPK, bukanlah sekedar bekerja dan mengumpulkan penghasilan belaka. Mereka punya ideologi dan tekad sendiri dan sangat tahu resiko pekerjaannya.

Penyiraman air keras kepada Novel Baswedan saya yakini memang teror, karena kalau tujuannya membunuh, mereka akan mudah saja melakukannya, toh aksesnya sangat terbuka. Novel pulang shallat subuh dan sendirian tanpa pengawal di pagi buta. Sekali tusuk atau tembak saja, Novel sudah pindah dunia. Tapi ini disiram dengan segelas air keras. Itu tidak akan membunuhnya.

Jadi memang terorlah tuh.

Tapi untuk apa meneror KPK? Dulu saat Novel ditabrak ketika naik motor, itu lebih memungkinkan kematiannya, tapi air keras? Segelas pula, paling hanya merusak kult dan penampilan. Novel bukan foto model, peragawan, atau bintang iklan. Dia tak butuh kulit yang kencang dan raut wajah tampan untuk menggulung para koruptor. Malah makin sangar wajahnya makin efektif hasil kerjanya.

Mungkin para penyerangnya yakin KPK akan takut. Dengan menunjukkan betapa mudahnya mereka mendecerai Novel, mereka ingin bilang bahwa mereka bisa melakukan tindakan yang jauh lebih keji. Pembunuhan misalnya. Kalian gampang dibunuh, berhentilah menggali-gali kasus! Begitu pesannya kira-kira. Kita tahun KPK saat ini sedang mengerjakan dua kasus besar yakni korupsi e-ktp dan korupsi wisma atlet Hambalang dengan Novel Baswedan sebagai komandannya. Dengan mengirim pesan langsung ke Novel, mereka minta KPK berhenti menyidik dan duduk manis saja. Kriminal dungu kan biasa ngancam "Jangan macam-macam, gua bunuh loe!

Namun ada yang tak mereka pertimbangkan, bukti bahwa mereka cuma sekawanan orang bayaran tak punya visi dan wawasan. KPK bukanlah lembaga yang gampang digertak atau ditakut-takuti. Mereka juga tidak akan kelimpungan kalau penyidiknya dibunuh. Ibarat mesin pengisap debu, sistemnya sudah berfungsi otomotis dengan back up-back up sampai beberapa lapis. Bahkan saya yakin meski gedung KPK dibakar habis, seperti modusnya para kriminal yang sadar bukti, KPK tetap punya back up-nya di suatu tempat yang kita semua tidak tahu, sehingga membakar gedungnya juga percuma, kalau hanya sekedar untuk menghilangkan bukti-bukti.

Ucapan tegas ‘Kami tidak takut!’ yang diucapkan oleh petinggi dan karyawan KPK menunjukkan bahwa teror itu nggak ngaruh sama sekali. Percuma saja menakut-nakuti, wong dibunuh pun mereka siap.

Kesimpulannya para penyerang KPK gigit jari dan kini sibuk menyelamatkan diri, gara-gara menggunakan penjahat amatir untuk melaksanakan aksi terornya. Kesian deh loe!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun