Mohon tunggu...
Imran Rusli
Imran Rusli Mohon Tunggu... profesional -

Penulis dan jurnalis sejak 1986

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan di Senin Berkabut

1 April 2017   19:34 Diperbarui: 1 April 2017   19:47 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

hujan turun di senin berkabut
membasuh luka bumi menyuburkan kerinduan
sejak bulan semalam tidak muncul dari sekapan awan hitam
ada yang meronta jauh di dalam
yang lepas meneroka pagi ini bersama derai hujan
dan butiran-butiran air yang jatuh di jalan

hujan turun di senin berkabut
makin mengingatkanku padamu sayangku
andai kita di suatu tempat
bersama
pasti tak ada hari lain yang lebih indah lagi dari itu
dan tak ada tempat lain yang lebih nyaman lagi dari di situ
karena kaulah surgaku
pusat seluruh rasa senangku

hujan turun di senin berkabut
hmmm
kurasakan kau di sini bersamaku
menyandarkan kepala ke bahuku
menebarkan aroma wangi rambut hitammu
dan senyummu itu
amboi
menghangatkan rasaku sampai ke ujung waktu

bersamamu hanya bersamamu
yang kumau

untuk kau di situ rara larasatiku...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun