1) Literasi Visual adalah kemampuan individu memiliki kemampuan mengenali penggunaan garis, bentuk dan warna sehingga dapat menginterpretasikan tindakan, mengenali objek, memahami pesan lambang dalam implementasinya. Literasi visual dapat dilakukan melalui beberapa aktivitas dengan menggunakan berbagai jenis media. Dua jenis media untuk mengembangkan literasi antara lain gambar dan film.Â
2) Literasi Lisan, kebutuhan yang paling utama dalam berkomunikasi adalah berbicara dan mendengarkan. Sementara, membaca dan menulis dipandang sebagai keterampilan penting, tetapi bukan sebagai keterampilan primer yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.Â
3) Literasi terhadap Teks Tertulis (Cetakan), sebagai aktivitas dan keterampilan yang berhubungan secara langsung dengan yang tercetak baik melalui bentuk pembacaan maupun penulisan.
Bagaimana cara untuk menumbuhkan sikap yang gemar membaca :
1. Mulai dan pilihlah bacaan yang Anda sukai. Cari buku yang memuat tentang hobi dan kesenangan Anda sehari-hari. Misalnya saja Anda gemar dengan anime Jepang. Anda bisa mencari buku yang bercerita tentang kisah-kisah pahlawan dalam bentuk cerpen, komik dan lain sebaginya. Itu juga merupakan startegi agar Anda terdorong untuk membaca beberapa halaman dalam sehari.
2. Konsisten. Pada awal-awal Anda tidak perlu memaksakan diri Anda untuk membaca buku sampai puluhan halaman. Karena apabila dipaksakan nantinya Anda akan merasa bosan dan lelah sehingga besar peluang Anda untuk menghentikan membaca. Idealnya walaupun sedikit tetapi dijalankan dan dilaksanakan terus menerus akan lebih baik dan efektif daripada membaca puluhan halaman namun pada waktu tertentu saja.
3. Menetapkan waktu ternyaman. Anda sendiri yang mengetahui jam-jam biologis Anda, kapan Anda merasa rileks dan kapan Anda merasa stress. Manfaatkan waktu luang Anda dalam kondisi suasana hati yang tidak tertekan. Sehingga ketika Anda membaca, Anda mampu menyelami isi bacaan yang Anda baca.
4. Mengetahui fakta bahwa membaca membuat Anda pintar. Pintar yang dimaksud disini adalah mengetahui pengetahuan baru yang diperoleh dari hasil bacaannya. Pintar itu relatif dan tidak bisa dijadikan tolok ukur kalau seseorang itu dikatakan pintar harus menguasai matematika atau kegiatan numerasi
