Dalam keseharian terbiasa dengan kehidupan yang sangat sederhana. Makan tiga kali terkadang tidak terpenuhi jika panen gagal. Belum lagi jika memasuki masa paceklik maka secara otomatis akan menjalani hidup pas-pasan.Â
Begitulah kehidupan yang dijalani sehari-hari seorang petani. Petani di desa yang dipikirkan adalah bagaimana merubah nasib anak-anaknya agar tidak seperti nasib orang tuanya yang hanya bergulat dengan tanah dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam perjalanan waktu hari berganti minggu, minggu berganti bulan sampai pada bulan berganti tahun. Kehidupan berputar yang tadinya anak petani biasa, kini ia menjadi seorang aparat negara yaitu menjadi anggota TNI Angkatan Darat.Â
Suatu loncatan prestasi dan perubahan nasib yang sangat mujur. Itulah yang dialami oleh Prada Andri Ansyah Pohan dan Prada Julman Setia Sahputra Waruhu. Mereka dua-duanya adalah anak petani yang kini resmi menjadi anggota TNI AD.Â
Sebagaimana yang telah dilansir oleh website TNI AD tentang pemberitaan adanya dua anak petani yang berhasil meraih prestasi dalam pendidikan Tamtama TNI Angkatan Darat. Dalam pemberitaan tersebut dijelaskan bahwa Pangdam I/BB Mayjen TNI Ibnu Triwidodo resmi menutup Pendidikan Pertama Secata TNI AD gelombang II tahun pendidikan 2018.
Dua anak petani dinobatkan sebagai lulusan terbaik dalam pendidikan secata TNI AD gelombang II yang telah mengikuti pendidikan di Rindam I/BB, Pematang Siantar, Sumatera Utara, pada Senin (9/4) lalu.Â
Pendidikan yang diikuti oleh 365 orang Tamtama dinyatakan lulus seluruhnya dan dilantik menjadi prajurit dua TNI AD. Tiga lulusan terbaik, yakni Prada Andri Ansyah Pohan memperoleh nilai terbaik aspek sikap perilaku, Prada Julman Setia Sahputra Waruhu berprestasi di bidang akademik dan Prada Fandi Rahmadian terbaik di bidang kesamaptaan jasmani.
Dari tiga prajurit yang dinyatakan lulus terbaik, dua diantaranya adalah anak seorang petani yakni Prada Andri Ansyah Pohan dan Prada Julman Setia Sahputra Waruhu. Dalam kesempatan ini Pangdam I/BB Mayjen TNI Ibnu Triwidodo memberi piagam penghargaan kepada siswa berprestasi yakni Prada Andri Ansyah Pohan, Prada Julman Setia Sahputra Waruhu dan Prada Fandi Rahmadian. "Dari 365 prajurit yang lulus, tiga diantaranya meraih hasil dalam kategori memuaskan,"ujar Pangdam.
Pada bagian lain juga dijelaskan oleh Kepala Penerangan (Kapendam) Kodam I/BB Kolonel Inf Edi Hartono mengatakan, kelulusan anak seorang petani yang masuk dalam kategori terbaik sebagai bukti bahwa TNI tidak pernah melihat latar belakang pekerjaan orang tua para lulusan pendidikan TNI AD. "Inilah bukti bahwa TNI betul-betul tidak memandang asal pekerjaan orang tuanya. Intinya, siapa pun yang mampu berprestasi, itulah yang terbaik.Â
Masyarakat yang ingin mendaftar sebagai anggota TNI tidak ditekankan pada darimana orang tuanya berasal, asalkan tidak terlibat dalam salah satu organisasi terlarang dan bukan pengguna narkoba, silakan mendaftar, baik itu dari anak petani, nelayan maupun tukang becak sekalipun," ujar Kapendam I/BB.
Oleh karenanya kita berharap ke depan, dengan dibukanya berbagai kesempatan menjadi TNI dapat memberikan secercah harapan kepada siapa saja tanpa melihat latar belakang pekerjaan.Â