Mohon tunggu...
Humaniora

Kasus Mirna dan Investigasinya - The Trial (Continued - Part 3) - Observation and Theory Progressing

8 September 2016   13:29 Diperbarui: 8 September 2016   13:42 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sianida, atau tepatnya Garam Sianida adalah Basa Kuat yang sangat Korosif.

Kalau dalam pH dimana rentangnya itu dari 1-14, pH 7 adalah Netral; dibawah 7 = asam; diatas 7 = basa.

Temuan Lab Toksikologi menunjukkan bahwa dalam Kopi tersebut pH-nya adalah 13 ... ini Basa sangat kuat; nyaris 14.

Kalau larutan basa 20ml tersebut benar-benar masuk terminum oleh Korban, maka pH dalam lambung tidak mungkin 6 (asam). Perlu diingat, kondisi alami didalam lambung adalah asam; jadi kalau kita mau katakan korban terkena dampak sesuatu, maka kondisi alami akan berubah. Dalam hal ini, Lambung yang alaminya adalah Asam, harus berubah menjadi Basa.

Nyatanya? Cairan dalam lambung tetap asam ... ini kondisi Normal. dan pH = 6  ini konsisten ditemukan didalam organ tubuh lain bahkan dalam Urine (kalau penulis tidak salah ingat).

Terlebih lagi, Saksi Ahli mengatakan bahwa reaksi selaput lunak yang terkena asam akan berbeda dengan yang terkena basa.

Asam itu bersifat mengikat air ... sehingga korosi karena asam kuat adalah kering dan seperti berkerak; ini sejalan dengan keterangan Dokter Ahli Forensik (Dr Slamet Purnomo) bahwa bagian dalam lambung Korban itu seperti terkelupas.

Basa kebalikannya, lambung korban akan tampak dan terasa berlendir sebagai dampak korosi dari Basa Kuat.

Bagaimana Dengan Teori yang ada? berubah?

Sampai ke persidangan kali ini, Penulis masih yakin bahwa teori penulis masih valid; justru mungkin menguat.

- Korban tidak mati karena keracunan sianida di Kafe Olivier.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun