Mohon tunggu...
Humaniora

Kasus Mirna dan Investigasinya - The Trial (Continued - Part 2) - Observation and Theory Progressing

31 Agustus 2016   15:55 Diperbarui: 8 September 2016   13:38 1154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

- Dari Reaksi Penetralan, diprediksi 183mg Sianida masuk.

- Saksi Ahli juga melakukan percobaan dengan memasukkan campuran Vietnam Ice Coffee dengan Sianida. Dari percobaan2 yang dilakukan dilihat hasilnya perubahan warna dan ada aroma yang tercium.

- Kerusakan pada lambung adalah bukti bahwa Sianida dalam jumlah besar masuk kedalam lambung.

- Kerusakan pada lambung ini meniadakan pelindung/pemisah sehingga Sianida akan semakin mudah masuk kedalam Darah

- Analisa atas Darah Korban tidak dilakukan pada hari Korban meninggal; Darah Korban diambil 3-hari setelah kematian, setelah melalui proses embalming.

- Dalam Darah Korban tidak ditemukan Sianida, maupun Thiocyanate (https://en.wikipedia.org/wiki/Thiocyanate) karena seperti Sianida, Thiocyanate juga merupakan senyawa yang gampang bereaksi dan berubah. Jadi menurut Saksi Ahli, ini alasan kenapa tidak ditemukan lagi Asam Thiocyanate dalam darah maupun organ.

Keterangan Dokter Prima dan Dokter Didit, Dokter Umum di Unit Gawat Darurat (UGD) RS Abdi Waluyo

Dalam keterangan yang diberikan oleh Dokter Prima dan Dokter Didit (Aditya), yang bisa penulis tangkap:

- Dokter Prima bekerja di Shift Siang (Jam 12:00 - 19:00 WIB)

- Korban datang ke UGD di jam 18:00 WIB dan sudah menunjukkan DoA (Death On Arrival) karena sudah Henti Nafas dan Henti Jantung.

- Dokter melakukan RJP (Resusitasi Jantung dan Paru) menggunakan teknik manual selama kurang lebih 15-menit untuk berusaha menyadarkan Korban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun