Mohon tunggu...
Humaniora

Kasus Mirna dan Investigasinya – Observations and Theory

15 Agustus 2016   13:34 Diperbarui: 8 September 2016   13:38 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tapiyang terjadi, Dokter Klinik memberikan bantuan medis, bisa dilihatmasih ada denyut jantung meski napas-nya sudah susah. Tapikondisinya sudah sangat parah sehingga Dokter Klinik memutuskankondisinya sudah diluar kemampuan penanganan Klinik. Ini menarikjuga bahwa sepertinya, tidak ada kesimpulan dan penanganan dariKlinik untuk keracunan sementara Korban menunjukkan tanda2 ataugejala2 keracunan (apa benar harus hanya ahli yang bisa melihatgejala tersebut?)

DariTimeline yang ada ini, Korban seharusnya mati dijalan.

  • Teoridari Penulis.
  • Penulishanya mencoba ber-teori dari observasi yang ada dan sudah disajikandiatas. Ini bukan berarti bahwa penulis “menuduh” siapapunsebagai pelaku pembunuhan berencana atas Korban.

    OK… berangkat dari Observasi yang ada diatas tentang perubahan warnadan kemungkinan munculnya aroma, Penulis melihat bahwa masa-masadimana Sianida tersebut berinteraksi dengan minuman Korban bukanlahdi masa 16:29 - 16:33 WIB seperti pendapat para Ahli. Penulisberanggapan bahwa Sianida tersebut mulai berinteraksi dengan minumandi saat tiga orang (terdakwa, Korban, Temannya) sudah ada di Meja 54

    Melihatkeadaan ini, ada beberapa teori tentang “darimana Sianida” inimasuk:

    • Bisadengan cara konvensional, dimasukkan oleh seseorang pada saat itujuga (ini berarti bisa saja Terdakwa, Teman, atau Korban sendiri)

    • bisadengan cara non-konvensional, dimana Sianida bisa saja dimasukkandengan Es atau semacam kapsul yang setelah sekian waktu mediapenampungnya (ES Batu; atau kapsul) akan larut dan barulah Sianidaitu bereaksi dengan minuman Korban. Cara ini bisa saja dilakukanoleh Pegawai Kafe Olivier yang membuat minuman tersebut atauTerdakwa.

    Lanjut… dari mengamati keadaan dimana Korban tidak berdaya, dibawa keKlinik, tidak dinyatakan meninggal disana tapi masih menerimaperawatan medis dari Dokter Klinik dan akhirnya dikirim ke RS (AbdiWaluyo), Penulis menyimpulkan bahwa dosis Sianida yang masuk kedalamtubuh Korban tidak sefatal yang dikira.

    Dalamreferensi mengenai Sianida, yang disebut Lethal Dose itu selaludinyatakan LD50 dalam artian Lethal Dose capable of killing 50% ofexposed group. Sumber disini.

    PerhitunganLethal Dose untuk Korban yg memiliki bobot 57kg seperti di kesaksiansidang ini adalah Lethal Dose 50% death probability.

    Danmengingat kondisi kesehatan Korban yang prima, maka bisa dipahamibahwa Korban tidak langsung meninggal ditempat saat itu juga (Korbanberada di 50% yang bisa survive).

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
    Lihat Humaniora Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun