Mohon tunggu...
Humaniora

Kasus Mirna dan Investigasinya – Observations and Theory

15 Agustus 2016   13:34 Diperbarui: 8 September 2016   13:38 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kemudiankita lihat ada kesaksian2 dari para pegawai Kafe Olivier dimanamereka datang ke meja 54 (ada yang mengambil gelas cocktail di 16:39WIB).

Darisini saja, kalau mau dilakukan observasi tanpa ada pretensi skenarioapapun, penulis melihat ada beberapa kejanggalan:

  • Lokasi: Kalau ini pembunuhan berencana, selain metode pembunuhan, lokasi pembunuhan adalah salah satu hal yang menjadi pertimbangan palingbanyak bagi pelaku. Perbedaan lokasi bisa menentukan keberhasilanatau kegagalan rencananya tersebut. 

    Rencana dalam hal ini adalah bagaimana tujuan utama berhasil dan tidakterlacak kembali ke pelaku.

    Olehkarena itu, bisa kita lihat dimana pelaku ingin melihat sendirikematian korban (contoh yang sering dibilang Crime of Passion),pembunuhan dilakukan secara kontak langsung (ditusuk, dicekik, dgncara2 lain) dan dilakukan di tempat yang memungkinkan tidak adanyasaksi atau alat2 apapun yang bisa menjad barang bukti.

    Kalau lokasi-nya tidak bisa ditentukan oleh Terdakwa, bisakah dibilangbahwa ini adalah pembunuhan berencana? dan kalau memang merencanakan, kenapa memilih meja yang bisa terlihat jelas kalau2 ingin menyembunyikan sesuatu?

  • Metode: Sama halnya dengan lokasi yang banyak memakan waktu perencanaan danpertimbangan, pelaku pembunuhan berencana juga akan memilih secara hati-hati, metode yang akan dipakai untuk memastikan korban meninggal dan tidak terlacak balik ke pelaku.

    Oleh karena itu, dalam contoh kasus2 pembunuhan berencana dengan metode kontak langsung, pelaku akan berusaha untuk memastikan Korban, Pelaku, dan Saksi tidak ada dilokasi yang sama dalam waktubersamaan.

    Conto hdalam penusukan, pencekikan, penembakan (jarak dekat), dll, biasany akorban akan di “musnahkan” termasuk lokasi-nya untuk menghilangkan barang bukti.

    Racun biasanya digunakan dalam kondisi dimana si Pelaku tidak menginginkankontak langsung dengan Korban.

    Mengutip cerita Pengacara sekelas Pak Hotma Paris Hutapea, anak beliau pun yang sedang kuliah Hukum berkomentar yang sama bahwa penggunaan racun oleh Terdakwa ditempat yang sama dengan Korban adalah sesuatu yang tidak logis karena ini otomatis akan menempatkan orang2 disekitar korban sebagai tersangka. Apakah ini ciri-ciri pembunuhan berencana?

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
    Lihat Humaniora Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun