Mohon tunggu...
Mega Widyastuti
Mega Widyastuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Mahasiswi jurusan Psikologi dan Sastra Hobi membaca dan menulis Genre favorit self improvement dan psikologi Penikmat kata Instagram @immegaw

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pendidikan Sex Bukan Pendidikan untuk Mengarahkan Anak Melakukan Hubungan Sex

23 November 2022   07:44 Diperbarui: 23 November 2022   07:44 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Lantas apakah kegiatan itu bisa dibenarkan hanya karena tidak ada yang tersakiti secara fisik dan efek negatifnya belum terjadi?

Kegiatan sexual itu bukan kejahatan. Kalau dilakukan oleh orang yang tepat (pasangan suami-istri). Kenapa? Karena mereka tau kemungkinan apa yang terjadi dimasa depan dan sudah mempersiapkannya dan sudah memastikan bahwa kegiatan yang mereka jalani, dijalani hanya oleh pasangannya yang bersih dari penyakit seksual sehingga bisa terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh aktivitas sexual. Namun,

Kegiatan sexual menjadi kejahatan saat dilakukan tanpa kontrol. Misalnya dengan pasangan yang berbeda, dengan orang yang tidak diketahui riwayat penyakitnya, tanpa pengaman, tanpa rencana, benar-benar hanya untuk kenikmatan sesaat! Dan efek dari kejahatan ini tidak serta merta langsung terjadi, tapi butuh waktu sebelum akhirnya efek negatif menghampiri. Misalnya penyakit HIV/AIDS, Penyakit menular sexual, sampai kehamilan tak direncanakan yang menyebabkan maraknya kegiatan aborsi dan pembunuhan karena belum mampu mempertanggungjawabkan kelakuannya.

Naudzubillahi min dzalik

Oleh karena itu, maka disinilah urgensi dari pendidikan sex pada anak. Agar anak mampu membentengi diri dari kegiatan yang belum waktunya dilakukan, mengetahui efek jangka panjang jika mereka melanggar batasan, dan mampu melindungi dirinya sendiri dari penjahat sexual.

Semoga diri kita, keluarga, dan orang yang kita sayangi bisa terhindar dari maraknya kejahatan sexual

Sekian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun