Belakangan ini banyak laporan yang masuk ke pihak kepolisian terkait peretasan situs dan sistem informasi berbasis web. Tidak sedikit diantaranya merupakan situs milik lembaga pemerintahan yang kemudian dianggap sepele dan tidak terlalu memberikan dampak besar terhadap pengelola situs tersebut.Â
Sayangnya bahkan para penggiat teknologi informasi dan komunikasi di pemerintahan terkadang salah mengartikan apa itu situs atau website yang sebenarnya. Umumnya mereka hanya mengetahui bahwa situs atau website hanyalah sebuah kumpulan bahasa pemrograman yang menyajikan informasi baik artikel maupun foto dan video kepada para pengunjungnya.
Bahkan sebagian besar dari mereka tidak faham konsep dan cara kerja sebuah situs atau website hingga dapat diakses dan tampilkan pada layar perangkat pengunjungnya sehingga mengakibatkan banyak celah yang dapat dimanfaatkan oleh para peretas yang ingin melancarkan serangannya baik terhadap situs tersebut maupun situs lain yang berada dalam satu server atau jaringan.
Sebagian besar situs atau website pemerintah dibangun dengan menggunakan CMS Open Source yang dapat ditemukan secara gratis di internet dan diinstal agar dapat ditampilkan di sisi perangkat pengunjungnya. Hal tersebut menjadikan situs atau website pemerintah semakin menjadi sasaran empuk para peretas.
Situs atau website sebenarnya adalah sebuah bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk menampilkan atau mengolah data yang diinginkan dan dapat diakses para penggunanya dengan menggunakan bantuan aplikasi browser seperti Mozilla, Google Chrome, Safari, dll. Website bukanlah hanya sekedar portal yang menampilkan dan menyuguhkan artikel serta foto.
Sebuah aplikasi yang dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman web sebenarnya juga disebut sebagai situs atau website, namun lebih tepatnya disebut sebagai aplikasi berbasis web. Beberapa situs atau website dapat berjalan bersamaan di sebuah server tanpa saling mengganggu dan menggunakan domain name atau ip publik yang berbeda. Namun jika salah satu dari situs tersebut mendapat serangan, maka situs yang lain bisa juga terkena dampak dan menjadi sasaran para peretas meski memiliki pengamanan level tinggi.
Entah sadar atau tidak, namun pemerintah terlalu tergila-gila dengan sesuatu yang memiliki lebel LISENSI ketimbang membangun situs atau aplikasi berbasis webnya secara mandiri. Bahkan masih hangat di telinga kita saat sebuah situs milik pemerintah yang tumbang 1 jam setelah peresmian peluncurannya. Website tersebut bahkan disimpan di sebuah Share Hosting yang tentunya memiliki banyak kemungkinan terkena serangan karena banyak situs milik orang lain yang berada dalam server hosting tersebut.
