Mohon tunggu...
Imla Qolbi
Imla Qolbi Mohon Tunggu... Freelancer - Rakyat biasa

Membaca adalah caraku melihat dunia. Menulis adalah caraku mengabadikan peristiwa. Rumah lain di dunia maya ada di https://www.imlaqolbi.my.id/

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pertama Kali Naik Kereta Api, Ekspektasi yang Tidak Sesuai Realita

29 September 2022   11:17 Diperbarui: 29 September 2022   11:24 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: idntimes.com

Kereta api menjadi salah satu moda transportasi umum yang kian banyak peminatnya. Keuntungan  pertama yang bisa didapatkan dengan naik kereta api adalah terhindar dari kemacetan lalu lintas. Tidak seperti naik bus atau motor yang harus berbagi jalan dengan pengendara lain, kereta mempunyai jalurnya sendiri, dan yang pasti bebas hambatan.

Moda transportasi ini pertama kali beroperasi pada 10 Agustus 1867 seperti yang dikutip dari voi.id. Jalur yang menghubungkan antara stasiun Semarang dan stasiun Tanggung, Grobogan ini digunakan untuk menunjang aktivitas ekonomi dan dimanfaatkan untuk keperluar militer pemerintah kolonial. Hingga saat ini, kereta api masih digunakan dan terus mengalami pembaruan.

Pengalaman Pertama Naik Kereta Api

Sepuluh tahun silam adalah pertama kalinya penulis mencoba naik kereta api. Saat itu, penulis dan enam orang lainnya sepakat untuk melakukan perjalanan ke Jakarta Kota dengan mencoba naik kereta api dari stasiun di salah satu kabupaten yang berdekatan dengan kota penyangga ibu kota. Tidak ada alasan khusus mengapa kami memilih naik kereta api dibanding bus selain karena rasa penasaran. Jiwa muda kami mengatakan ingin mencoba merasakan naik kereta api.

Ekspektasi yang tidak sesuai dengan realita adalah yang kami dapatkan. Pagi-pagi sekali kami sudah siap dengan ransel di punggung untuk melakukan perjalanan explore Jakarta sehari penuh. Stasiun yang kami tuju ternyata cukup sepi. Hanya ada kami bertujuh dan beberapa orang lagi. Stasiun tersebut lumayan kecil. Setelah browsing di internet ternyata itu stasiun kereta api kelas III.

Kereta api datang dari arah barat, dan kami bergegas untuk naik setelah membeli tiket. Ternyata murah, hanya sekitar empat ribu rupiah saja. Jika dibandingkan naik bus antarkota biayanya bisa sepuluh ribu rupiah. Namun, waktu yang diperlukan untuk sampai di tujuan sungguh tidak sebanding.

Keadaan kereta api saat itu cukup ramai. Sebagian dari kami dapat tempat duduk, sebagiannya lagi tidak. Penjual makanan, minuman, dan aneka barang lainnya hilir mudik di atas kereta. Ternyata keadaannya tidak jauh berbeda dengan naik bus antarkota. Namun, ada satu hal yang membuat penulis tertarik.

Ketika tiba di stasiun berikutnya, kereta berhenti. Ada penumpang yang turun, ada penumpang yang naik. Anehnya, penumpang tersebut tidak harus punya tiket kereta seperti kami. Mereka cukup membayar saat hendak turun, seperti naik angkot. Kereta kemudian melaju kembali, dan berhenti di stasiun berikutnya. Penumpang naik dan turun, seperti sebelumnya. Hal itu terus terulang dan baru berhenti setelah memasuki wilayah Jakarta.

Waktu itu, Penulis dan ketujuh temannya berpikir bahwa ternyata naik kereta api juga seperti naik bus atau angkot. Penumpang naik dan turun seperti kendaraan umum yang lain. Namun, jika tujuannya adalah Jakarta, atau kota besar lainnya, penumpang harus mempunyai tiket karena akan ada pemeriksaan tiket di stasiun tujuan. Kami tiba di stasiun Jakarta Kota empat jam kemudian, dan memulai explore Jakarta seharian.

Kesan Pertama Naik Kereta Api

Bayangkan, empat jam perjalanan dari stasiun awal ke stasiun Jakarta Kota membutuhkan waktu empat jam. Padahal kalau menggunakan bus, kami bisa sampai hanya dalam waktu dua jam saja. Kesan pertama naik kereta api sungguh tidak terlupakan. Walaupun demikian, kami tetap senang dan menikmati perjalanan dengan antusias.

Tentu saja tidak semua kereta api kondisinya demikian. Keadaan di daerah dengan perkotaan pastinya berbeda. Begitu pula transportasinya. Apalagi sekarang, kereta api sudah semakin canggih dan nyaman. Ada AC, semua penumpang dapat tempat duduk karena harus mempunyai tiket, dan beberapa kereta disediakan restoran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun