Mencintai dunia penulisan sejak dini membuat Indari Mastuti tidak tanggung-tanggung untuk menjadi seorang penulis. Sudah mulai menulis sejak kecil sampai pernah bekerja dengan Kompas ternyata belum memuaskan hasratnya dalam menggali potensi diri. Pada tahun 2007, Indari Mastuti memberanikan diri untuk terjun dalam dunia bisnis online dengan membuat brand Indscript Creative, dan semua itu dia jalankan dari rumah.
Sebagai seorang ibu rumah tangga, Indari Mastuti memikirkan bagaimana caranya mendapat penghasilan dari rumah sehingga tidak perlu meninggalkan keluarga, dan tetap bisa mengembangkan diri. Maka bisnis online adalah jawabannya. Pada saat orang lain sibuk meniti karir agar menjadi pegawai tetap di berbagai perusahaan besar, pendiri Indscript Creative ini melihat bisnis online sebagai bisnis masa depan.
Lima belas tahun sejak berdirinya Indscript Creative, Indari Mastuti berhasil menjadi pebisnis online yang sukses. Bisnis online menjelma menjadi bisnis kekinian dengan banyak pelanggan sekaligus penggemar. Tetapi, mengapa masih banyak orang yang merasa ragu untuk mulai berbisnis online?
Bisnis Online, antara Ribet dan Mindset
Sejak pandemi melanda, bisnis online menjadi salah satu bisnis yang paling banyak diminati. Berbagai macam kelas online dibuka, dan ilmu digital marketing ramai di dunia maya. Semua itu tidak lain adalah untuk membantu pengusaha online berkembang. Namun, ternyata masih banyak yang ragu untuk melakukannya, dan hal ini tidak lain adalah karena mindset.
Pada umumnya, seseorang dinilai mempunyai pekerjaan bagus jika terlihat keluar dari rumah pagi-pagi, dan baru pulang di sore hari. Sedangkan berbisnis online tidak demikian. Bisnis online biasanya dilakukan dari rumah. Kerjaannya di rumah hanya bermain ponsel, sehingga terlihat seperti pengangguran. Inilah yang membuat sebagian orang enggan untuk berbisnis online. Mereka lebih suka bekerja keluar rumah dan mendapat gaji setiap bulan.
Selain itu, berbisnis online dinilai ribet oleh sebagian orang karena harus paham bagaimana menggunakan gadget maupun aplikasi online. Jika ingin mulai berbisnis online memang harus melek digital. Hal ini tentu terkesan ribet apalagi bagi emak-emak yang setiap hari hanya mengurusi dapur. Namun, bukankah pebisnis online yang sukses juga berawal dari nol?
Ketika awal berbisnis online, Indari Mastuti juga harus beradaptasi dengan dunia maya. Dengan tekad belajarnya yang kuat, dia bergabung dengan komunitas Yahoo. Semua pemasaran produk dan jasanya dilakukan secara online melalui email. Kemudian, ketika Friensdter muncul, Indari Mastuti mulai belajar jualan online menggunakan Friendster. Pada tahun 2009, dia mulai berbisnis dengan memanfaatkan Facebook, dan 2015 mengoptimalkan WhatsApp untuk berbisnis online.
Bisnis online mengharuskan seseorang untuk berinteraksi dengan banyak orang yang tidak dikenal. Oleh karena itu, Indari Mastuti tidak berhenti belajar mengoptimalkan aplikasi pertemanan untuk mengembangkan usahanya. Hasilnya, Indari Mastuti bisa meraup omset hingga ratusan juta rupian hanya dari jualan online di Facebook dan WhatsApp.
Mulai Berbisnis Online dengan Menjadi Penggerak Sekolah Perempuan Indscript Creative
Indari Mastuti mulai menghidupkan lagi Sekolah Perempuan yang didirikan pada tahun 2013 lalu dengan membuka lowongan untuk menjadi penggerak Sekolah Perempuan. Ini adalah kesempatan emas bagi perempuan yang ingin mempunyai penghasilan dari rumah dengan jualan online.
Penggerak Sekolah Perempuan akan dibina untuk terjun di dunia literasi dan bisnis. Di sini, penggerak Sekolah Perempuan akan menjual produk Indscript Creative yang semuanya dilakukan secara online. Tidak perlu khawatir karena semua sudah dimudahkan oleh Indscript Creative. Bahkan untuk pemula sekalipun yang tidak pernah jualan online bisa mengikutinya. Â
Menjadi penggerak Sekolah Perempuan adalah salah satu sarana untuk belajar berbisnis online. Apalagi dengan komunitas yang saling mendukung, tentu akan membuat belajar menjadi lebih semangat. Jadi, tidak perlu takut untuk mulai berbisnis online, karena bisnis online bisa menjadi bisnis masa depan yang bisa dilakukan siapa saja.
