Mohon tunggu...
Imey Siti Sopiah
Imey Siti Sopiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Agama Islam

Sedang menempuh pendidikan S1 di prodi Pendidikan Agama Islam STAI Riyadhul Jannah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Akhlak dalam Pendidikan

19 September 2022   14:50 Diperbarui: 19 September 2022   15:13 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bismillahirrahmanirrahim

Berbicara mengenai akhlak, dalam proses pendidikan akhlak merupakan hal yang harus diprioritaskan, seseorang yang lebih berakhlak akan lebih di segani oleh orang sekitar. Kita sebagai umat Nabi yang mengaku cinta pada Nabi tentu harus menjadikan Nabi sebagai suri tauladan karena akhlak Nabi yang sangat sempurna dan dijaga Allah merupakan hal yang benar adanya.

Dalam Fathul Bari jilid 10 halaman 400, Syaikh Ibnu Hajar Al-'Asyqalani menyebutkan:

"Adab artinya menerapkan segala yang dipuji oleh orang, baik berupa perkataan maupun perbuatan. Sebagian ulama juga mendefinsikan, adab adalah menerapkan akhlak-akhlak yang mulia"

Nabi Muhammad SAW juga bersabda dalam riwayat Bukhari Muslim nomor 45:

Artinya: "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia." (HR. Al Baihaqi, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah, no. 45).

Namun di zaman sekarang sudah banyak remaja yang berani melawan orang tua, guru dan orang yg lebih dewasa dari dirinya bahkan sampai berani berbuat kasar. Dengan itu kita harus bisa merubahnya agar para remaja kembali menyadari pentingnya akhlak dalam kehidupan. 

Padahal sudah kita ketahui bersama bahwa Indonesia ini di kenal luas di mata dunia sebagai negara yang menjunjung tinggi budaya, keramahan, dan sopan santun. Sikap Indonesia yang saling menjunjung sikap persaudaraan dan saling membantu satu sama lain. Sopan santun merupakan kepribadian dari bangsa Indonesia. 

Dengan demikian agar pandangan itu tidak berubah, kita harus kembali membiasakan diri dan lebih mendalami dalam pengamalan dan pengetahuan yang berkaitan dengan akhlak yang baik.

Imam Al-Ghazali memberikan kriteria terhadap akhlak, diantaranya akhlak itu harus menetap dalam jiwa dan perbuatan itu muncul dengan mudah tanpa memerlukan adanya penelitian. 

Imam Al-Ghazali juga berpendapat bahwa ada dua cara dalam mendidik akhlak, yaitu yang pertama mujahadan dan membiasakan diri latihan dengan melaksanakan amal sholih. Kedua, perbuatan itu dilakukan dengan berulang-ulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun