Mohon tunggu...
Imelda Friscilia
Imelda Friscilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - .

.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gangguan Kesehatan Mental Remaja Pada Masa Pandemi

19 Juni 2021   07:53 Diperbarui: 19 Juni 2021   07:57 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Gangguan kesehatan mental adalah gangguan serius yang dapat mempengaruhi pemikiran, mood, dan perilaku seseorang. Siapa saja yang berpotensi terkena gangguan kesehatan mental ? Jawabannya adalah semua orang, tetapi disini saya hanya akan membahas tentang gangguan kesehatan yang di alami kaum milenial. Di masa pandemi ini, dengan kebijakan pemerintah yang menetapkan pembatasan sosial, banyak sekali kaum milenial yang merasa resah dan jenuh karena harus dirumah saja. Hampir 97% milenial mengalami gangguan kesehatan mental. Berikut beberapa faktor penyebab para milenial mengalami gangguan kesehatan mental :

  • Mengalami diskrminasi dan bullying yang terjadi di dunia maya dan dunia nyata.
  • Kehilangan pekerjaan, khususnya di masa pandemi ini banyak orang di PHK.
  • Stres berat dalam waktu yang lama.
  • Terisolasi dari kehidupan sosial. Salah satu contoh, terpapar Covid-19 sehingga harus   mengasingkan diri dari orang-orang
  • Mengalami kehilangan atau kematian seseorang yang sangat dekat .
  • Pengaruh narkoba dan minuman keras yang dapat merusak otak

Ciri-ciri umum orang yang terkena gangguan kesehatan mental adalah, suka  mengonsumsi obat hanya untuk kesenangan sendiri, memiliki emosi yang berubah-ubah, pola  makan dan pola tidur berubah, merasa sedih,stres,dan depresi secara terus menerus dalam jangka waktu lama, munculnya keinginan untuk mengakhiri hidup, dan menarik diri dari lingkungan sosial.

Tingkat kesehatan mental juga dapat mempengaruhi peran para Milenial dalam menghadapi bonus demografi. Bonus demografi sendiri adalah, masa dimana suatu negara memiliki penduduk usia produktif ( usia 15-64 tahun ) yang lebih banyak dari pada penduduk usia non produktif ( dibawah 15 dan diatas 64 tahun ).

Oleh karena itu cara menjaga kesehatan mental selama pandemi yaitu melakukan aktivitas fisik karena berbagai olahraga ringan, seperti lari kecil atau lompat di tempat, dapat dilakukan selama menjalani karantina di rumah. Dengan melakukan aktivitas fisik, tubuh akan memproduksi hormon endorfin yang dapat meredakan stres, mengurangi rasa khawatir, dan memperbaiki mood. Mengkonsumsi makanan bergizi juga menjadi salah satu cara menjaga kesehatan mental, mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, lemak sehat, karbohidrat, vitamin, mineral, dan serat. Beragam nutrisi tersebut dapat diperoleh dari nasi dan cereal, buah-buahan, sayuran, makanan laut, daging, kacang-kacangan, serta susu. Bukan hanya untuk menjaga kesehatan tubuh, asupan nutrisi yang cukup juga dapat menjaga kesehatan mental , baik secara langsung maupun tidak langsung.

Selama menjalani karantina di rumah, kita bisa melakukan hobi atau aktivitas yang kita sukai, misalnya memasak, membaca buku, atau menonton film. Selain meningkatkan produktivitas, kegiatan tersebut juga dapat menghilangkan rasa jenuh. Batasi waktu untuk menonton, membaca, atau mendengar berita mengenai pandemi, baik dari televisi, media cetak, maupun media sosial untuk mengurangi rasa cemas. Meski begitu, jangan menutup diri sepenuhnya dari informasi yang penting. Pilih informasi secara kritis dan bijak. Dapatkan informasi mengenai pandemi virus Corona hanya dari sumber yang terpercaya. Luangkan waktu untuk berkomunikasi dengan keluarga, sahabat, teman, dan rekan kerja, baik melalui pesan singkat, telepon, atau video call. Kita bisa menceritakan kekhawatiran dan kecemasan yang dirasakan. memberikan waktu kepada diri sendiri untuk bersantai juga baik dijalani selama masa pandemi covid ini. Lakukanlah beberapa aktivitas lain yang disukai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun