Majapahit adalah kerajaan Hindu Budha di Jawa Timur yang memiliki kekuatan besar untuk menaklukan nusantara. Nama ini juga diambil oleh keenam mahasiswa dari Universitas Kristen Parahyangan untuk menamai team mereka yang menjalankan kegiatan sosial bisnis. Keenam anggota Team Majapahit tersebut adalah Gloria Marcella (Teknik Kimia 2009) sebagai CEO, M Goretti Rosario (Informatika 2009) sebagai Director of Human Resource, Verina Kandake (Akuntansi 2010) sebagai Director of Finance, Ricky (Teknik Industri 2010) dan Jessica Wijaya sebagai Director of Operation dan Vincent Chow (Akuntansi 2008) sebagai Director of Marketing.
Keenam mahasiswa tersebut berinisiatif menjalankan kegiatan sosial bisnis dengan konsentrasi pembiakan dan pengolahan ikan lele. Mengapa Ikan lele? Karena menurut Team Majapahit ikan lele mempunyai nutrisi yang cukup tinggi dan harganyapun terjangkau sehingga masyarakat menengah kebawah dapat memenuhi asupan nutrisinya.
Team Majapahit memilih warga Desa Cimenyan khususnya bapak-bapak untuk beternak lele dan ibu-ibu untuk pengolahan ikan lele tersebut menjadi nugget, abon, dan pecel. Team Majapahit mengambil warga Desa Cimenyan itu sendiri karena untuk membantu meningkatkan kesejahteraan hidup warga Desa Cimenyan dan khususnya untuk ibu-ibu desa cimenyan yang kebanyakan dari mereka adalah buruh ladang orang lain yang bekerja dari pagi hingga petang padahal umur mereka sudah tidaklah lagi muda.
Kedatangan Team Majapahit ke Desa Cimenyan ini disambut dengan baik oleh para warganya. Semua warga yang tergabung dalam kegiatan Team Majapahit antusias dalam menjalankan usahanya. Namun, kegiatan majapahit ini tidaklah selalu mulus. Ada tantangan-tantangan yang mereka hadapi seperti tidak adanya satupun anggota team majapahit dengan background perikanan membuat mereka kesulitan membudidayakan ikan lele pada awalnya. Namun sekarang mereka telah bekerjasama dengan Dinas Perikanan tingkat Provinsi dan Kabupaten yang dengan senang hati berbagi ilmu tentang ternak ikan lele. Dan tidak hanya disitu saja tantangan majapahit. Kecemburuan sosial yang ditunjukan oleh warga Desa Cimenyan yang tidak ikut tergabung dalam kegiatan bisnis sosial mereka membuat kegiatan pembuatan abon lele sempat terhenti. Berkat penjelasan Team Majapahit kepada ketua RT Desa Cimenyan mengenai keterbatasan dana dan lain hal yang membuat mereka tidak dapat mengikutsertakan seluruh warga Desa Cimenyan, pengolahan abon lele pun berjalan kembali.
Sosial Bisnis Team Majapahit ini dapat dikatakan sukses karena Warga Desa Cimenyan telah merasakan manfaatnya baik secara materi maupun moral. Kesuksesan ini mengantarkan Team Majapahit lolos menjadi finalist ke-5 DYSE 2013. DYSE itu sendiri adalah kompetisi sosial bisnis yang diselenggarakan oleh perusahaan Danone. Setelah mendapatkan kesuksesan ini, tugas Team Majapahit berikutnya adalah mempertahankan produknya dalam persaingan pasar. Startegi mereka adalah dengan menawarkan variasi rasa, packaging yang menarik, bekerjasama dengan media publikasi, aktif mengikuti event-event kuliner.
Dengan mengikuti kompetisi DYSE Ini, Team Majapahit mendapatkan banyak pembelajaran seperti : belajar bagaimana menjalankan bisnis secara real, mendapatkan pengetahuan tentang beternak ikan lele, bekerjasama dengan organisasi2 di Kota Bandung, bisa mengenal orang-orang yang luar biasa (Volunteers) dan yang paling penting, mendapatkan kesempatan menolong warga desa secara langsung sekalipun kami masih berstatus mahasiswa.
Team Majapahit juga memberikan saran bagi kita yang ingin mencoba menjalankan kegiatan sosial bisnis yaitu : a. Dalam menjalankan social business ataupun ide sosial, bentuklah sebuah tim. Jangan melakukannya sendirian karena hasilnya tidak akan maksimal, b. Kunci dalam menjalankannya adalah memulai. c. Memberi tanpa mengharapkan balasan. d.Berikan kemampuan yang terbaik maka kamu akan menikmatinya.
Mau tau team finalis DYSE lainnya yang tidak kalah inspiratif? cek langsung ke www.dancommunity.com atau ke @Dancommunity :D
