Mohon tunggu...
imas masitoh
imas masitoh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Full time mom

Bandung

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Tompi: Terjerumus dan Jatuh Cinta pada Fotografi Analog

28 Oktober 2016   17:03 Diperbarui: 28 Oktober 2016   19:29 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: instagram/dr_tompi

Kini, Perkembangan fotografi digital kian memudahkan para penggiat fotografi untuk berkarya. Era digital yang semakin berkembang ini membuat fotografi analog menjadi sedikit terseret. Beberapa orang menganggap fotografi analog tidak praktis dan lebih beralih untuk menggeluti fotografi digital.

Namun, masih banyak juga yang masih tetap setia menggeluti fotografi analog ini ditengah perkembangan fotografi digital yang semakin pesat. Hal ini terlihat dengan banyaknya komunitas penggiat fotografi analog khususnya di Indonesia. Sebut saja Indonesia Analog Photography Enthusiasts, Bandung Analog, Analog Bogor, dan masih banyak komunitas analog yang tersebar di beberapa kota di Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa fotografi film masih dicintai.

Media sosial menjadi wadah bagi para komunitas dan pecinta fotografi analog untuk memamerkan hasil jepretannya. Media sosial juga menghubungkan mereka untuk saling berdiskusi.  Di tengah naik daunnya fotografi analog, kita akan dengan mudah membeli kamera analog dan aksesorisnya di media sosial atau situs penjualan online. Tidak hanya itu, kita juga akan dimudahkan dengan jasa proses cuci dan scan film yang bisa kita temukan di media sosial seperti instagram.

Kecintaan terhadap fotografi analog juga dirasakan oleh Teuku Adifitrian atau dikenal dengan sapaan Tompi. Penyanyi kelahiran 22 September 1978 ini juga kecanduan memotret dengan kamera analog.

Tompi mempunyai ketertarikan terhadap fotografi analog ini sejak dua tahun lalu. Fotografer Benny Asrul menjadi salah satu sosok yang memperkenalkan Tompi dengan fotografi analog. Ketertarikannya bukan hanya dalam hal menjepret saja, Tompi juga belajar untuk proses develop secara manual. Selain Benny Asrul, Fotografer senior lainnya yang membuat Tompi terjerumus lebih dalam dan akhirnya ketagihan memotret dengan kamera analog adalah Tommy N. Armansyah, dan Haryanto R. Devcom. Tiga temannya lah yang membuat Tompi ketagihan terhadap fotografi analog. Selain itu, Tompi pun sering berdiskusi dengan teman-teman dari komunitas IdFilm.

“Awalnya dikenalkan oleh teman-teman, tommy dan benny. Saya juga belajar develop manual dari mereka, lalu mulai memperdalam belajar nyetakwet print ke mas Haryanto. Banyak bertanya juga ke komunitas pecinta analog” cerita Tompi

Menggunakan kamera analog menuntut kita menjadi lebih detail saat kita akan mengambil gambar. Setidaknya kita harus mengetahui teknis dasar fotografi. Selain itu, setelah selesai menjepret, kita pun harus melakukan proses develop untuk dapat melihat hasil gambar yang kita ambil. Hal inilah yang membuat fotografi analog dinilai tidak praktis. Namun bagi Tompi, hal ini menjadi suatu hal yang dinikmati olehnya.

“Saya menikmati prosesnya, mulai dari pendekatan saat menjepret sampai proses hingga jadi gambar. Memotret dengan kamera analog membuat saya lebih selektif saat menjepret. Lebih terukur dan lebih detail. Semua sudah dipikirkan sebelum dipencet tombol shutternya.” katanya.

Perkembangan fotografi digital yang semakin cepat, tidak serta membuat Tompi beralih kembali ke fotografi digital. Tompi mempunyai alasan tertentu mengapa dia menjadi ketagihan dan memperdalam fotografi analog ini hingga saat ini. Baginya, karakter gambar yang dihasilkan kamera analog yang membuat dia merasa jatuh cinta.

“Saya jatuh cinta dengan karakter gambar analog. Depht, 3D, tone ,colour, gradasi dll semua sangat berbeda dengan efek digital. Saya lebih  menemukan rasa yang kuat di gambar analog. “ ucapnya.

Selain berprofesi sebagai dokter bedah dan penyanyi, Kini Tompi juga terjun ke dalam bisnis fotografi. Tompi lebih memilih foto wedding dan foto portrait untuk bisnisnya. Beberapa projectfotonya dapat dilihat di Glympsphoto. Hal ini pun tidak terlepas dari hobi memotretnya yang lebih menyukai genre portrait.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun