Mohon tunggu...
imas masitoh
imas masitoh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Full time mom

Bandung

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Kim Ji Young: Born 1982", Antara Jadi Ibu Rumah Tangga, Ibu Pekerja, atau Terkurung Rutinitas hingga Depresi

13 Maret 2020   15:34 Diperbarui: 13 Maret 2020   15:36 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dok. Lotte Entertainment via koreanfilm.or.kr

Ada yang sudah nonton film "Kim Ji Young: Born 1982"? Apa pendapatmu setelah menontonnya? Jujur, bagi saya pribadi film ini sangat berkesan. Kenapa?

Karena cerita dalam film ini terasa nyata dan sangat dekat dengan saya pribadi. Mungkin bagi kamu dan perempuan-perempuan lain cerita ini juga sangat dekat dengan kehidupan.

Film ini sendiri diangkat dari novel yang berjudul sama, "Kim Ji Young: Born 1982" karya Cho Nam-Joo yang diterbitkan pada 2006. 

Cerita utamanya yaitu kisah dari Kim Ji Young yang mengalami depresi karena perubahan di dalam hidupnya setelah dia menjadi seorang ibu rumah tangga dan seorang ibu. Diskriminasi gender, ketimpangan tuntutan antara perempuan dan laki-laki terlihat dari alur cerita film ini.

Sejujurnya, awalnya saya tidak tertarik dengan film ini, mengapa?

Karena saya takut terbawa mellow saat dan setelah menonton film ini. Ya, melihat dan membaca review film ini saya rasa ada beberapa cerita yang sama dengan apa yang saya alami. 

Namun, karena sangat penasaran, akhirnya saya memberanikan diri menonton film ini. Dan yaaa benar apa yang saya takutkan, dari awal sampai akhir film saya nangis sesegukan.

Berada diantara Dua Pilihan, Keluarga atau Karier

Setelah menikah dan mempunyai anak, Kim ji Young dihadapkan diantara dua pilihan, keluarga atau karier. Walaupun suaminya akhirnya mendukung jika dia kembali lagi bekerja, namun tekanan disekitaranya membuat dia membatalkan keinginannya untuk bekerja kembali.

Ya, sebenarnya cukup banyak perempuan yang menjalani keduanya dengan seimbang, tapi cukup banyak pula yang harus memilih satu diantaranya. Saya sendiri tidak dapat menjalani keduanya.Menjadi ibu rumah tangga akhirnya menjadi keputusan yang saya ambil.

Nyesel gak?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun