Mohon tunggu...
Imanuel Monggesang
Imanuel Monggesang Mohon Tunggu... -

Pemurah senyum yang pendiam

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Bukit Country: Dari Merek Rokok Menjadi Terkenal

22 November 2013   18:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:48 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukit Country tampak dari kejauhan Nama bukit "Country" sudah cukup poupler bagi sebagian besar kalangan penggiat alam bebas di Luwuk Kabupaten Banggai. Keindahan panorama padang rumput savana yang bagaikan permadani kuning kehijauan seakan menyatu menyelimuti lekukan-lekukan bukit-bukit yang gersang. Bukit "Country" dengan ketinggian kurang lebih 600 Mdpl berada di kawasan Suaka Margasatwa Lombuyan Desa Salodik Kecamatan Luwuk Utara. Desa Salodik ini dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua atau empat kurang lebih 1 jam. Untuk sampai ke Bukit "Country" ditempuh dengan berjalan kaki kurang lebih selama 2 jam dengan melewati hutan pinus dan padang ilalang yang tumbuh dalam kawasan suaka margasatwa tersebut. Kadang juga kita bisa bertemu kawanan sapi milik masyarakat yang sengaja dilepaskan untuk mencari makan rumput muda yang banyak tumbuh di kawasan tersebut. Pemandangan yang indah akan kita dapati selama perjalanan. Dari atas Bukit "Country" kita dapat menikmati pemandangan yang luas. Di sebelah timur kita dapat melihat Gunung Tompotika yang membiru diselimuti awan. Di sebelah utara kita disuguhkan dengan pemandangan laut Teluk Tomini dan tepian pantai Desa Siuna dan Desa Poh serta Tanjung Jepara. Di sebelah barat mata kita akan terhibur dengan hamparan padang savana dan sebagian hutan serta beberapa ladang milik penduduk. Di sebelah selatan kita akan dibuat terkagum-kagum dengan bukit yang ditumbuhi hutan lebat. Hanya perlu diperhatikan, untuk menikmati keagungan ciptaan Tuhan yang Maha Esa dari atas Bukit "Country" sebaiknya pagi atau sore hari, jangan saat siang hari karena hawa udara sangat panas dan kulit  tubuh kita terbakar apalagi bila musim kemarau. Mungkin ada yang bertanya, mengapa bukit itu dinamakan bukit "Country" ? Begini ceritanya. Pada malam perayaan tahun baru dari 2005 ke 2006, beberapa anggota MAPALA UNTIKA Luwuk bermaksud Camping sambil menikmati malam tahun baru. Maka dipilihlah lokasi di Kawasan Suaka Margasatwa Lombuyan. Pada tanggal 31 Desember 2005 sore, Diatmoko sapoetra (Yoko), Imanuel Monggesang (Nuel), Gulbahar Ndilao (Bahar), Topan Sumaila (Opan), Moh. Syahrin Amin (Ain) dan Ramli Abby (Silas) berangkat dari Bonua nu MAPALA UNTIKA menuju lokasi SM. Lombuyan. Tiba di lokasi SM. Lombuyan sekitar pukul 17.00 Wita. Kemudian dilakukan pencarian lokasi untuk mendirikan tenda. Cukup lama juga berputar-putar mencari lokasi tempat perkemahan. Bahar dan Nuel menelusuri perbukitan. Akhirnya Bahar menemukan puncak bukit yang terbuka dan dapat melihat seluruh pemandangan kawasan SM. Lombuyan. Bahar pun memanggil Nuel untuk bersama-sama menikmati pemandangan dari atas bukit tersebut sambil tentunya foto-foto dengan kamera HP. Di bawah bukit, Yoko dan kawan-kawan memanggil untuk segera turun, berhubung waktu sudah malam sehingga diputuskan untuk mendirikan tenda di punggungan bukit yang jaraknya sekitar 200 M dari Bukit Country. Kebetulan lokasi tenda dekat sumber air mirip selokan namun versi anak pecinta alam layak dikonsumsi. Sambil memasak menu makan malam Bahar menceritakan pemandangan diatas bukit tadi. Sehingga disepakati untuk menikmati malam pergantian tahun diatas bukit. Sehabis makan malam, forum curhat pun di mulai. Masing-masing menceritakan kisah hidupnya khususnya percintaan secara bergantian dan ditanggapi oleh yang lain. Tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 23.00 Wita.Semuanya bergegas mendaki puncak bukit dengan membawa perlengkapan masak, air minum dan snack. Perlengkapan yang lain ditinggalkan dalam tenda. Tiba diatas bukit, semuanya tercengang dengan keindahan pemandangan malam hari. Ribuan bintang dan sebagian sinar bulan menerangi seluruh kawasan, apalagi dari kejauhan tampak kelap-kelip lampu di Desa Poh dengan musik irama dero samar-samar terdengar. Beberapa teman memainkan lampu senter untuk sekedar bercanda. Sambil menikmati kopi dan asap rokok, canda tawa pun mulai dilantunkan. Pada pukul 00.00 Wita semuanya hening dan berdoa masing-masing. Berbagai harapan di tahun 2006 disampaikan dalam hati. Setelah itu, walaupun cuaca semakin dingin namun canda tawa pun dilanjutkan sambil menunggu sinar matahari pagi. Tiba-tiba Bahar menyeletuk "ini tempat macam bau tai sapi". Setelah di cek memang benar dimana-mana ada tai sapi yang sudah mengering. Semuanya pun tertawa. Tiba-tiba Nuel yang dikenal sangat jarang bicara pun menyeletuk "Ini tempat sudah ada padang dan penuh tai sapi kering, mirip di film cowboy yang country-country" Semua kembali tertawa dan berkata "itu rokokmu juga merk Country". Akhirnya semua sepakat menamakan bukit itu dengan nama "Bukit Country". Matahari pun mulai mekar diufuk timur, Pagi 1 Januari 2006. Lagu grup band Power Slaves dengan judul "Jika Kau Mengerti" dari HP milik Nuel pun terdengar diantara kencangnya hembusan angin pagi. Begitulah ceritanya tentang asal mula penamaan Bukit Country yang terkenal sampai sekarang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun