Hal pertama awal saya menulis adalah karena saya hobby membaca novel atau cerpen. Pada saat SMA hingga kerja, saat masih single, saya pun mulai menyukai corat coret di buku. Menyusun kata demi kata menjadi rangkaian kalimat yang menarik dibaca.
Memasuki masa-masa awal perkawinan , hari-hari pun sibuk dengan aktivitas antara bekerja di kantor dan sebagai ibu rumah tangga. Tak ada jeda walau sekedar membaca judul sekalipun.Â
Tetapi tidak ada penyesalan karena semua yang kita alami adalah anugerahNya.Di saat anak-anak sudah memasuki masa-masa sekolah, mulai ada sedikit waktu untuk membaca. Walaupun membuka surat kabar selalu terlambat. Koran kemarin baru kubaca hari ini. Tidak masalah. Yang terpenting jangan ketinggalan berita.
Merambah ke medsos, saya mulai mengenal yang namanya Facebook. Di situlah saya mulai berkelana di dunia maya. Bercengkerama, bertukar cerita dan wawasan serta mulai bersosialisasi dengan para penulis hebat.Â
Pada awalnya, saya mencoba menulis renungan ataupun refleksi hidup di kolom beranda Facebook.
Tidak terduga mendapat respon, khususnya dari kaum biarawan. Mulailah saya mengenal tulisan-tulisan mereka berupa refleksi dan puisi. Darah puisi yang dulu pernah saya geluti semasa di SMA, muncul kembali.
Saya kemudian mencoba menjadi bagian dari kelompok-kelompok/blog-blog untuk memperkenalkan tulisan saya. Tujuan yang lainnya tentu saja untuk melatih diri agar tulisan menjadi semakin mendekati sempurna.
Menulis tidaklah sekedar corat-coret tak berbentuk. Tapi ada patokannya. Kalimat harus tersusun sesuai dengan bahasa Indonesia yang baku dan disempurnakan. Tidak mudah memang namun dengan banyak membaca tulisan-tulisan dari para penulis hebat, saya merasa tulisan saya mulai mendapatkan apresiasi dari teman-teman. Terbukti tulisan-tulisan saya mulai mendapat cap PILIHAN. Hal.ini semakin menambah motivasi saya untuk menulis. Kata orang pintar, melatih otak supaya tidak pikun.
Pada suatu hari ada teman Facebook yang memperkenalkan saya pada blog Kompasiana. Bagaimana cara menjadi anggota, cara menulis dan apa saja yang harus diperhatikan dalam tulisan tersebut. Saya lupa sejak kapan saya menjadi anggota resmi Kompasiana.
Dari Kompasiana pula saya pun bisa membaca banyak literasi tentang berbagai macam hal dari para penulis senior. Pun relasi juga bertambah.
Dan kini beberapa tulisan saya sudah ada beberapa yang mendapat predikat PILIHAN. Terimakasih Kompasiana.
Harapan saya, suatu saat tulisan saya bisa masuk HEADLINE. Ahhh... bahagianya.
