Mohon tunggu...
Indah Puspito
Indah Puspito Mohon Tunggu... Lainnya - Ex-Sekretaris Gereja Katolik di Yogyakarta

Waktu adalah kesempatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cerita Kita, Adinda

2 September 2022   19:55 Diperbarui: 2 September 2022   20:01 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Waktu berjalan terus tanpa jeda

Ingatanku melayang pada suatu masa

di saat hati dan pikiran selalu berbunga indah
Berjalan bersama merangkai cerita
Diiringi tawa dan canda tanpa air mata
Di manakah kamu adinda
Senyummu terbenam dalam romansa kehidupan
Kini kusesali kata maaf yang terucap lewat bibirmu
Kala itu hatiku terbenam rasa sakit dan pilu
Air matamu membasahi lenganku
Namun hatiku tetap beku membisu
Betapa tak kumaafkan pemandangan di depan mataku
Kamu dan dia bercanda ria di bawah sinar rembulan nan syahdu
Secangkir teh tersaji di atas meja teras rumahmu


Di manakah kini kamu adinda
Sepuluh tahun berjalan tak ada kabar
Dan aku masih sendiri dalam keheningan malam
Hanya mampu bercerita lewat nada-nada cinta
Kupeluk dawai ini yang setia menemani hari-hari sepiku
Berharap dirimu hadir dalam mimpiku
Kan kupeluk dan takkan kulepaskan lagi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun