Mohon tunggu...
Indah Puspito
Indah Puspito Mohon Tunggu... Lainnya - Ex-Sekretaris Gereja Katolik di Yogyakarta

Waktu adalah kesempatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Para Simbok Pejuang Rupiah

31 Agustus 2022   09:45 Diperbarui: 31 Agustus 2022   09:55 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam keremangan lampu jalananKulemparkan pandangan jauh menyusupKe tengah perkampungan
Pagi yang masih dingin
Mentari masih enggan tersenyum
Namun para wanita perkasa telah berjajar rapi
Nampak mereka menjajakan sayur mayur
Ikan ayam telur dengan keramahannya
Keramaian dini hari mengawali hari baru
Tak ada keluh kesah di wajah mereka
Senyum tawa teriakan mereka menyiratkan
keharmonisan kehidupan nan sederhana
Mentari mulai tersenyum di ufuk Timur
Lapak-lapak mulai tergulung rapi
Para wanita pejuang rupiah pun
berjalan dengan wajah nampak ceria
Ikatan stagen di pinggang nampak sedikit menyembul
Di situlah mereka bawa rupiah-rupiah untuk dibawa pulang
Para simbok pun tersenyum ceria penuh harapan
Kebahagiaan mereka sungguh amat sederhana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun