Pengebom, dalam tulisan ini adalah pelaku bom bunuh diri hari Minggu lalu di depan gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan.
Yudas Iskariot, adalah salah satu dari 12 murid dari Yesus. Dia merupakan murid langsung sang Guru Yesus. Dia juga yang kemudian menyerahkan Yesus kepada para algojo.
Kristus, adalah salah satu nama gelar untuk Yesus. Kristus berarti berarti "yang diurapi". Â Yesus Kristus kemudian mati dengan cara disalibkan.
Orang Kristen percaya bahwa Yesus Kristus adalah sang Juru Selamat (Mesias), Â yang dinubuatkan sejak masa Perjanjian Lama. Sumber
Jumat Agung, merupakan hari raya umat Kristen dalam rangka mengenang karya penebusan dosa lewat penyaliban Yesus Kristus di Bukit Golgota.
Perbandingan Emosi, Motivasi, Visi
1)Â Tingkat kematangan emosional
Dilihat dari usia, pengebom berinisial  L jenis kelamin laki-laki kabarnya baru berusia 20 an tahun. Artinya dari segi usia pengebom belum matang betul tingkat kedewasaannya.
   Â
Karena belum dewasa punuh, bisa jadi si pengebom itu tidak sepenuhnya sadar tentang peristiwa yang dia lakukan. Hal ini bisa dipahami, sebab selain usianya yang masih muda, pengebom juga konon menjadi yatim semenjak usia 5 tahun.
Bukan bermaksud menggeneralisasi anak yatim kurang bagus mentalnya, namun anak kehilangan kasih sayang dan figur bapak sering kali mengalami gangguan stabilitas emosional dalam perkembangannya.
Sedangkan Yudas Iskariot saat dia menyerahkan Yesus Kristus kepada para algojo, dia sudah berusia di atas 30 tahun. (Tafsiran minimum sebaya dengan Yesus). Demikian juga dengan Yesus yang waktu itu usianya 33 tahun.
Dilihat dari hitungan usia, Yudas Iskariot dan Yesus (sebagai manusia) memiliki kedewasaan yang lebih matang dibandingkan dengan pengebom. Jadi, sangat mungkin emosional dan motivasi  mereka berbeda.