Mohon tunggu...
Imanuel  Tri
Imanuel Tri Mohon Tunggu... Guru - Membaca, merenungi, dan menghidupi dalam laku diri

di udara hanya angin yang tak berjejak kata. im.trisuyoto@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengebom, Yudas Iskariot, dan Kristus dalam Menyongsong Jumat Agung

1 April 2021   04:15 Diperbarui: 1 April 2021   04:24 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gbr. dari Monitor.co.id

Pengebom, dalam tulisan ini adalah pelaku bom bunuh diri hari Minggu lalu di depan gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan.

Yudas Iskariot, adalah salah satu dari 12 murid dari Yesus. Dia merupakan murid langsung sang Guru Yesus. Dia juga yang kemudian menyerahkan Yesus kepada para algojo.

Kristus, adalah salah satu nama gelar untuk Yesus. Kristus berarti berarti "yang diurapi".  Yesus Kristus kemudian mati dengan cara disalibkan.

Orang Kristen percaya bahwa Yesus Kristus adalah sang Juru Selamat (Mesias),  yang dinubuatkan sejak masa Perjanjian Lama. Sumber

Jumat Agung, merupakan hari raya umat Kristen dalam rangka mengenang karya penebusan dosa lewat penyaliban Yesus Kristus di Bukit Golgota.

httpsid.wikipedia.orgwikiCiuman_Yudas
httpsid.wikipedia.orgwikiCiuman_Yudas
Tulisan berikut sekadar mengulik  perbandingan dari para pelaku peristiwa secara sederhana. Selain itu, untuk sekadar merefleksi diri atas hidup yang seharusnya kita hidupi.

Perbandingan Emosi, Motivasi, Visi

1) Tingkat kematangan emosional

Dilihat dari usia, pengebom berinisial  L jenis kelamin laki-laki kabarnya baru berusia 20 an tahun. Artinya dari segi usia pengebom belum matang betul tingkat kedewasaannya.
       
Karena belum dewasa punuh, bisa jadi si pengebom itu tidak sepenuhnya sadar tentang peristiwa yang dia lakukan. Hal ini bisa dipahami, sebab selain usianya yang masih muda, pengebom juga konon menjadi yatim semenjak usia 5 tahun.

Bukan bermaksud menggeneralisasi anak yatim kurang bagus mentalnya, namun anak kehilangan kasih sayang dan figur bapak sering kali mengalami gangguan stabilitas emosional dalam perkembangannya.

Sedangkan Yudas Iskariot saat dia menyerahkan Yesus Kristus kepada para algojo, dia sudah berusia di atas 30 tahun. (Tafsiran minimum sebaya dengan Yesus). Demikian juga dengan Yesus yang waktu itu usianya 33 tahun.

Dilihat dari hitungan usia, Yudas Iskariot dan Yesus (sebagai manusia) memiliki kedewasaan yang lebih matang dibandingkan dengan pengebom. Jadi, sangat mungkin emosional dan motivasi  mereka berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun