Mohon tunggu...
Imanuel  Tri
Imanuel Tri Mohon Tunggu... Guru - Membaca, merenungi, dan menghidupi dalam laku diri

di udara hanya angin yang tak berjejak kata. im.trisuyoto@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Inilah Kesalahan Akut Seorang Guru: Salah Fokus!

17 Maret 2021   04:30 Diperbarui: 17 Maret 2021   04:39 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi-guru-mengajar. Suara.Com

Singkat cerita, sebelum berpamitan, saya berpesan sunggu-sungguh agar ibu itu jangan memarahi si Rondi. 

Saya sampaikan, kalau si Rondi dimarahi justru akan kabur dari rumah. Saya yakinkan kepada si ibu bahwa saya akan membantu mengatasinya.

Sambil berjalan, pikiran saya berputar menelusuri bayangan si Rondi. Dan, saya berkesimpulan si Rodi itu punya kecerdikan luar biasa. Bagaimana tidak cerdik. Dia bisa mengelabuhi orang tuanya dan para tetangganya.

Pagi hari,  ia berangkat memakai seragam sekolah. Dan siangnya, ia pulang tepat jam pulang sekolah dengan tetap rapi berseragam. Padahal si Rondi tidak ikut pelajaran di sekolah. Cerdik bukan?!

Hari berikutnya, si Rondi datang ke sekolah dengan diantar orang tuanya. Ditunggui beberapa saat. Dan pulangnya di jemput. Begitu saya amati beberapa minggu.

Selama itu pula, saya tidak pernah mengungkit masalah bolos sekolah. Saya tidak mempergunjingkan si Rodi di ruang guru. Bahkan kalau ada guru kelas bawah bertanya, bagaimana si Robdi sekarang? Masih bengal?

Saya menjawabnya dengan penuh doa. O, tidak. Si Rodi, sekarang susah baik! Hi hi hi gitu saja.

Saya juga tidak menginterogasi Rondi. Bukankah saya sudah tahu perihalnya. Dan bukankah si Rondi sudah ketar-ketir terhadap saya!

Jadi, saya justru tak membahas perihal buruknya. Saya justru berusaha mati-matian untuk menerima si Rondi apa adanya.

Saya  berusaha meningkatkan frekwensi komunikasi dengan Rondi. Perhatian saya dengan sengaja saya curahkan kepadanya lebih dari biasanya. Hubungan saya sebagai guru dan Rondi pun semakin  baik.

Rondi berubah perlahan. Tidak lagi bolos. Mulai mau belajar. Mulai berani bertanya apa saja kepada saya, gurunya. Itu dilakukannya di dalam pelajaran dan di luar pelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun