Mohon tunggu...
Imanuel  Tri
Imanuel Tri Mohon Tunggu... Guru - Membaca, merenungi, dan menghidupi dalam laku diri

di udara hanya angin yang tak berjejak kata. im.trisuyoto@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Begini Caranya agar Siswa Tidak Merasa Dipermalukan

11 Maret 2021   04:30 Diperbarui: 14 Maret 2021   05:45 1283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bullying dari teman sekolah. (sumber: shironosov via kompas.com)

Di sekolah sering terjadi seorang siswa merasa dipermalukan. Ada banyak sebab seperti diejek teman, ditertawakan karena bajunya robek, dimarahi guru karena nilai jelek, dan sebagainya.

Pernahkah Anda mengalaminya? Tentu tidak enak sekali bukan?!

Rasa malu itu berakibat buruk 

Rasa malu yang tak terobati akan meninggalkan bekas mendalam di hati. Jika rasa malu itu bertubi-tubi menimpa, maka bekasnya bisa menjadi sebuah luka.

Luka di hati itu sukar diobati dan berakibat buruk pada penderitanya. Penderita luka hati bisa menjadi minder, tidak percaya diri, pendiam namun pemberontak,  dan sejenisnya.

Jangan biarkan perasaan malu siswa membekas di hati 

Siswa datang di sekolah itu untuk belajar. Bukan hanya belajar baca tulis hitung dan ilmu mata pelajaran. Namun juga belajar bersosialisasi dan berbagai aspek kehidupan.

Karena di sekolah siswa berinteraksi dengan guru, teman, dan lingkungan secara heterogen, maka rentan mengalami peristiwa rasa malu.  Hal itu terjadi karena seorang siswa belum mampu atau kurang bisa menyesuaikan diri dengan baik.

Idealnya memang siswa diharapkan bisa segera beradaptasi baik dengan teman, guru mupun lingkungan sekolah. Namun, tidak demikian kenyataannya. 

Dari sekian siswa di kelas selalu saja ada satu atau dua siswa yang gagal menyesuaikan diri yang akibatnya dia menjadi disiksa oleh rasa malu dan tidak percaya diri.

Biasanya, siswa yang mengalami kegagalan penyesuaian diri justru mendapatkan bulliying dari kawan-kawannya. Bahkan, kadang tanpa sengaja gurunya juga ikut membulliying. Maka, siswa yang mengalaminya tadi berpotensi menjadi anak yang tertekan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun