Mohon tunggu...
Imanuel  Tri
Imanuel Tri Mohon Tunggu... Guru - Membaca, merenungi, dan menghidupi dalam laku diri

di udara hanya angin yang tak berjejak kata. im.trisuyoto@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Kutemukan Kembali Separuh yang Hilang

6 Juni 2020   10:33 Diperbarui: 6 Juni 2020   10:34 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok.Pri. Bermain Watak

"Ternyata senyumnya, ngekek-ngekeknya itu untuk teman-temannya di group yang entah di seberang mana! Dan saya itu duduk di sampinya, Kang, hem!"

"La, mbok ya, ..." Saya tiba-tiba ada ide untuk memberikan masukan. Namun, kalimatku tak jadi bisa sempurna sebab Pailul buru-buru memotongnya.

"Ada lagi yang lebih parah, lo, Kang!"

"Apa itu?"

"Di kasur pun yang dipegang dan disenyumi ya whatsapp! Whatsapp, Kang! Whatsapp!" Pailul seperti dirundung rasa gemas kali ini!

***

Karena terasa semakin tegang, kusuruh istriku mengambilkan dua cangkir teh. Satu untuk Pailul dan satu lagi untukku.

Teh memang ampuh meredakan kekeringan yang melanda pematang tenggorokan. Sruuput, dan cleguk! Hingga aromanya melembutkan kembali hati kami.

Nah, apa hubungan antara android baru si Sri dengan Pailul yang melampiaskan kegemasannya dengan duduk di atas batu di sudut tamanku?! Hai, tentu ada bagi orang semacam Pailul yang tidak pernah menyerah pada keadaan. Setiap kali ada musim keadaan yang berbeda, temanku itu selalu saja bisa berdamai dengannya.

Tentu bukan dengan abrakgadabak lantas permasalahan selesai. Pailul terbilang orang yang cemerlang menggabungkan nalar dan hikmat pengertian. Paling-paling ketika keadaan benar-benar tergencetnya, ya seperti ini. Ia butuh sparing untuk sekadar mendengarkan untaian kalimat yang harus dia keluarkan. Toh, hanya dengan begitu Pailul menjadi lega dan kemudian menemukan jawaban penyelesaian.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun