Mohon tunggu...
Imanuel  Tri
Imanuel Tri Mohon Tunggu... Guru - Membaca, merenungi, dan menghidupi dalam laku diri

di udara hanya angin yang tak berjejak kata. im.trisuyoto@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Berbohong dengan Berkata Tidak Punya Ide

3 Juni 2020   14:37 Diperbarui: 3 Juni 2020   14:30 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok.Pribadi. Mencari Ide Tulisan

Pernah dengar ada orang ngomong tidak punya ide? Atau susah sekali menemukan ide? Atau entah apa kalimat yang diucapkan yang ujung-ujungnya macet menulis karena tidak ada ide untuk ditulis!

Wust, benarkah si ide itu begitu susah ditemui? Apakah memang si makhluk ide itu populasinya sedikit sekali sehingga sukar ditemukan? Bah, barangkali hanya belum ketemu jalannya saja, kali ya!

***

Sepanjang hidup ketemu dengan penulis atau setidaknya orang yang gemar menulis, tentang ide itu demikian.

Ide itu ada di mana saja. Si Ide tidak terbatasi oleh ruang dan waktu. 

Iya,  benar! Seorang penulis kolega akarab bilang, dia berkata jujur! Ide itu ada di mana saja. Di rumah, ada ide seperti istri yang cekatan, istri yang bawel, istri yang ... dan seterusnya. Ada suami yang tangguh, suami yang manja, he he he  dan seterusnya. Sudah? Belum! Ada lagi, lo ide di rumah. Anak yang menghormati orang tua, anak yang suka usil, anak yang ... dan seterusnya juga. Mau diteruskan? Ah, tidak akan selesai sebab akan meluap ide-ide-ide dari kursi tua di pojok ruangan, televisi butut, buku catatan yang menggairahkan, dan teruskan sendiri, ah!

Percaya, kan ide ada di rumah?

Ide juga ada di jalan, lo! Misalnya saja, lalulintas yang teratur, kesemrawutan lalulintas di kotaku, pengemis dekil di ujung jalan, pengamen cantik di bawah traffic lights, terpleset di jalan licin, sebuah dompet di trotoar, dan nenek genit di boncengan motor gedhe ha ha ha. Silahkan dilanjutkan ya! He he he santai saja!

Di kantor, pasti juga ada ide! Di pasar, saya jamin sama! Di pantai, apa lagi! Di mana pun ada berjibum ide berseliweran. Bahkan  di tempat yang belum Anda kunjungi sekalipun, begitu Anda sampai di sana dijamin Anda akan dikerubuti oleh puluhan bahkan ratusan ide!

Bahkan begini, sebelum sampai ke tempat yang asing itupun Anda sudah dapat ditemui oleh ide yang dari sana. Mau bukti? Boleh!

Dalam empat bulan ini apakah Anda sudah datang di Kota Wuhan, ibukota Provinsi Hubei, Tiongkok yang heboh sebagi sumber covid-19 itu? Nah, belum kan? Seandainya Anda di sana apa yang Anda lakukan? Lari, bersembunyi, ikut andil memerangi covid-19? Nah, jawaban-jawaban Anda atas pertanyaan itu merupakan ide yang mendatangi Anda sekalipun Anda belum sampai di Wuhan.

Lalu di mana lagi yang Anda duga sepi ide? Di mana lagi? Pasti tidak ada tempat yang tidak dihuni oleh ide!

Ide itu ada di segala waktu. Si ide tidak pernah tidur sembunyi di balik batu.

Iya, benar! Kata teman yang seorang penulis itu, ide ada di segala waktu. Di pagi hari, siang hari, sore hari, malam hari, bahkan di waktu dini hari pun ide-ide itu tetap beroperasi  untuk memasuki tempurung kepala orang yang membutuhkan.

Lha, mosok sih pas pagi hari sibuk persiapan berangkat kerja tetap bisa dapat ide?! Ya, bisalah! Misalnya saja,  ternyata seragam kerja belum siap sehingga terlambat kerja hari itu. Ide sip, bukan! Sebelum berangkat mendapat kecupan dari pasangan, cie! Itu ide bukan? Begitu ide mendiami segala waktu, teman yang seorang penulis itu pernah bercerita bahwa di detik menjelang tidur pun dia dihujani puluhan ide!

Biasakan menangkap ide yang berseliweran di sekitar kita.

Sebagian besar orang kehabisan ide disebabkan karena ia tidak terampil menangkap ide. Sama dengan orang yang tidak dapat apa-apa ketika ikan di empang membeludak ke kampung karena banjir. Saat itu ikan berenang kebingungan. Begitu bingungnya, ikan-ikan itu menyentuh dan menabrak tangan yang ingin menangkapnya. Tetapi bagi seseorang yang tidak terbiasa menangkap ikan, dan juga tidak membawa alat penangkap ikan, maka song! Orang tersebut tidak dapat apa-apa!

Jadi, sekalipun ide itu bertebaran di sekitar kita dan ada di segala waktu, kita harus membiasakan diri menangkap ide. Selain membiasakan diri, kita juga perlu menggunakan alat untuk menangkap ide. Nah, maksudnya membiasakan diri iru bagaimana dan alat untuk menangkap ide itu apa? Beli di mana?

Sabar, ya! Akan diceritakan pada tulisan berikutnya. Oke? @ salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun