Mohon tunggu...
Imanuel  Tri
Imanuel Tri Mohon Tunggu... Guru - Membaca, merenungi, dan menghidupi dalam laku diri

di udara hanya angin yang tak berjejak kata. im.trisuyoto@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenaikan Isa Almasih dan Harapan Perubahan Hidup

26 Mei 2020   05:36 Diperbarui: 26 Mei 2020   06:31 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pribadi # Kuasa Roh Kudus

Ada beberapa pesan yang disampaikan oleh Isa Almasih atau Yesus Kristus sebelum naik ke Surga. Beberapa pesan yang disampaikan itu tentu semua berguna bagi perjalanan hidup umat yang mengikuti Isa Almasih. Namun, ada yang menarik untuk direnungi lebih dalam utamanya berkait dengan kondisi kehidupan sekarang.

Menerima kuasa merupakan pesan penting Isa Almasih 

Berikut adalah pesan dari Isa Almasih menjelang Dia naik ke Surga. Pesan ini menggelitik untuk  direnungi secara mendalam.

Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. (Yoh 16 :7)

 Tetapi kamu akan menerima kuasa , kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, ... (Kisah Para Rasul 1:8 a)

Dari pesan tersebut jelas bahwa ketika Isa Almasih sudah naik ke surga, akan ada pengganti yaitu Roh Kudus. Sebab yang dimaksudkan dengan Penghibur yaitu Roh Kudus (Yohanes 14:26). Dikatakan pula, jika Roh Kudus itu turun ke atas kita, maka kita akan memiliki kuasa. Inilah hal yang sangat menarik untuk kita renungi. Menerima kuasa!

Kuasa merupakan kemampuan untuk mengendalikan secara penuh. Karena dalam konteks ini berbicara masalah pribadi, maka kuasa yang dimaksudkan adalah kuasa untuk mengendalikan hidup secara pribadi.

Kuasa untuk mengubah hidup kita 

Hidup manusia sesungguhnya tidak netral. Kalau tidak dikuasi oleh Roh Kebenaran berarti dikuasai oleh Roh Kejahatan. Wilayah penguasaan atau pengendalian roh itu ada di pikiran.

Jika pikiran kita dikendalikan oleh Roh Kebenaran, maka hidup kita akan cenderung memproduksi kebenaran seperti kata-kata lembut, kata-kata yang membangun, kata-kata yang memberikan penghiburan, mewujudkan kasih dalam ucapan dan tindakan, memperhatikan orang lain, mengasihi sesama sebesar mengasihi diri sendiri, dan sejenisnya.

Sebaliknya, jika pikiran kita dikendalikan oleh Roh Kejahatan, maka hidup kita akan cenderung melahirkan keburukan seperti melakukan permusuhan, menjelekkan pihak lain, menjelekkan setiap keadaan yang tidak sesuai dengan keinginan, memaksakan kehendak pribadi, melakukan pengadilan menurut ukuran pemahaman sendiri, menghujat setiap hal yang tidak sama dengan keinginan hati dan sejenisnya.

Sudah barang tentu setiap orang ingin hidupnya dikendalikan oleh Roh Kebenaran. Setiap orang pasti ingin berpikiran baik, ingin berbicara baik, dan ingin berbuat baik. Namun, keinginan tinggalah keinginan jika kita tidak mengambil keputusan untuk berubah menjadi benar.

Karena hidup kita tidak netral, maka kita harus mengambil keputusan menyerahkan ruang kendali hidup kita (pikiran) kepada Roh Kebenaran. Jika pikiran kita dikendalikan oleh Roh Kebenaran, maka ada kuasa dari Roh Kudus yang akan menolong kita untuk bisa menang dalam setiap kali menghadapi peperangan dengan kejahatan. Hal ini sangat mungkin terjadi karena seluruh pikiran kita sudah dikendalikan oleh kebenaran.

Kekuatan untuk menolak berbuat jahat atau buruk sesungguhnya bukan kekuatan kita pribadi melainkan kekuatan yang dilakukan oleh Roh Kudus.

Kuasa Roh Kebenaran akan mengingatkan kita 

Memang, selama masih hidup di dunia kita akan rentan jatuh dalam dosa. Masih sangat mungkin kita tergoda untuk berbuat jahat melanggar kebenaran Tuhan. Namun, ketika pikiran kita sudah dikuasai dan dikendalikan oleh Roh Kebenaran, kita tidak mudah tergoda berbuat jahat. Kalaupun kita hendak berbuat jahat, atau bahkan sudah berbuat jahat tentu Roh Kebenaran itu akan mengingatkan kita untuk segera bertobat dan kembali kepada kebenaran.

Seperti ikan yang dikeluarkan dari kolam. Ikan itu akan menggelepar-gelepar merasa tidak nyaman dan ingin segera dikembalikan ke dalam kolam. Sebab habitat nyamannya yaitu di air dalam kolam.

Demikian juga kita. Ketika  pikiran kita sudah dikuasi oleh kebenaran, kita tidak akan nyaman hidup dalam kejahatan. Sebagai contoh, ketika kita terbiasa jujur dengan pengaturan keuangan, lalu di kantor atau di lingkup pekerjaan ada pihak lain yang ingin memberikan gratifikasi bahkan dengan bahasa halus, ‘ucapan terima kasih’ sekalipun tidak ada teman yang mengetahui, hati nurani kita pasti akan berdetak kuat. Itu adalah tanda peringatan dari Roh Kebenaran. Kita harus menang, dengan menolaknya!

Dok. Pribadi # Perubahan demi Perubahan
Dok. Pribadi # Perubahan demi Perubahan
Jadi, orang yang pikirannya dikuasi oleh Roh Kebenaran yaitu Roh Kudus hidupnya tidak akan nyaman dalam kemaksiatan, kekotoran, keserakahan, dan kejahatan-kejahatan lainnya. Lebih dari itu, ia akan semakin memperbarui hidupnya dari satu kebenaran ke kebenaran berikutnya secara terus menerus di sepanjang hidupnya! @ salam 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun