Kalau subuh sudah melabuh dan tak lagi dapat meraba pelangi azan, apalagi yang bisa  dikerjakan di sini. Batas waktu telah menyatu dengan langit biru yang tak lagi mau bersekutu. Lantas apa yang bisa diharap tanpa dibayar dengan tiarap jiwa. Â
Kalau rembang siang telah pulang ke sarang dan tak mungkin kembali berulang, Â apalagi yang bisa kita perbaiki sebab daki telah memekat pada lubuk hati. Â Lantas apa yang bisa diguna agar jiwa tak tersiksa dalam lumpur nestapa. Â
Dan kini senja telah tiba melayung mencumbui sukma. Tak ada lagi hamparan sajadah persujudan. Tak ada lagi rentang perpanjangan sejarah zaman. Â Ataukah mampu manusia melawan putaran kehidupan.
Terus saja berjalan di langkah yang penghabisan. Lurus saja ke depan pada satu tujuan. Hingga pada titik perbatasan bertempiksorakkan seikat kredo : hanya pengampunan yang bisa memerdekakan di kehidupan kemudian!