Suhu dingin sedang melanda beberapa wilayah di Indonesia yakni Nusa Tenggara, Bali dan Jawa. Mengutip Kompas.com, suhu dingin ini akibat adanya angin Monsun Australia.Â
Angin yang membawa udara dingin bertiup dari Australia ke Indonesia melewati perairan Samudera Hindia yang permukaannya relatif rendah dan dingin. Selain itu radiasi panas dari permukaan bumi terpancar tanpa hambatan pada malam hari sehingga suhu menurun drastis. Fenomena suhu dingin akan berlangsung dari Juli sampai Agustus.Â
Pulau Timor sendiri tidak luput dari suhu dingin yang datang setiap tahun ini. Di daerah kami Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, suhu pada siang hari di kisaran 20C - 25C. Sementara itu suhu pada malam hari 19C - 16C.Â
Kota Soe sebagai ibu kota kabupaten merupakan salah satu kota dengan suhu yang dingin mencapai belasan derajat Celcius. Kota kecil yang terletak di ketinggian 792 Mdpl. sering disebut juga kota dingin. Tempat paling dingin di Timor adalah kawasan Gunung Mutis dan daerah-daerah di sekitarnya yang berada di tempat ketinggian ribuan meter dari permukaan laut.Â
Di Jawa suhu dingin disebut bediding yang artinya perubahan suhu mencolok di awal musim kemarau. Di Timor, masyarakat dari Suku Atoni/Atoin Meto menyebut suhu dingin ini sebagai manik tuin sufa dan manik tua sana. Manik tuin sufa merupakan ungkapan dalam bahasa daerah (Uab Meto) yang artinya dingin bunga tanaman turis/gude.Â
Pada bulan Mei-Juni biasanya tanaman kacang turis mulai berbunga. Saat itulah suhu udara mulai dingin dan semakin dingin sehingga disebut manik tuin sufa atau dingin bunga turis.Â
Sementara itu suhu dingin pada bulan Juli-Agustus disebut manik tua sana yang artinya dingin bunga lontar. Pada bulan ini pohon lontar berbunga sehingga disebut demikian.Â
Ketika musim dingin berlangsung, salah satu kebiasaan kami di Timor terutama di daerah pedesaan adalah lal ai untuk mengusir dingin yang melingkupi raga. Lal ai (lal= panggang dan ai = api) artinya menghangatkan badan dekat perapian.Â
Tempat favorit setiap keluarga untuk lal ai adalah sekitar tungku di dapur dengan api yang menyala. Kami di kampung masih memasak menggunakan bahan bakar kayu sehingga nyala api cukup besar dan panas. Bila duduk di sekitar perapian badan terasa hangat bahkan panas.Â
Bangunan dapur terpisah beberapa meter dari rumah utama. Pada pagi buta para ibu rumah tangga biasanya sudah bangun dan menyalakan api di dapur untuk memasak.Â