Presiden Prabowo Subianto sedang menggencarkan efisiensi anggaran di pemerintahannya. Belanja dan kegiatan tertentu ditiadakan dan anggarannya digunakan untuk pelaksanaan program lain. Negara tidak memiliki anggaran yang cukup sehingga penghematan harus dilakukan demi membiayai program-program Prabowo & Gibran.
Di tengah penghematan anggaran oleh pemerintah, ramai tagar "kabur aja dulu" di media sosial sebagai gejolak atas persoalan ekonomi masyarakat. Jangan kabur dulu, bila terhimpit masalah ekonomi kita juga harus melakukan efisiensi.
Penghematan anggaran juga dapat dilakukan secara personal oleh setiap warga negara terutama kita yang tergolong miskin melalui gaya hidup hemat dalam hal-hal sederhana.
Hidup tanpa rokok dan kopiÂ
Saya bersyukur karena tidak merokok sehingga uang recehan yang dimiliki tetap aman, tidak digunakan untuk beli rokok. Uang dapat digunakan untuk membeli kebutuhan lain yang lebih penting.Â
Rokok paling murah di kisaran harga belasan ribu per bungkus. Jika sehari menghabiskan sebungkus rokok, biaya rokok sebulan mencapai ratusan ribu. Kalau tidak merokok, yang sebesar itu bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan lain.
Saya juga berhenti minum kopi untuk berhemat, selain alasan kesehatan. Sebelumnya saya biasa minum dua gelas kopi plus camilan setiap hari.Â
Ketika berhenti ngopi dan lebih banyak minum air putih, tidak ada pengeluaran untuk beli kopi dan camilan. Uang tidak boros dan bonusnya adalah tubuh lebih fresh serta stamina lebih gacor.
Karbohidrat cukup dan habiskan makanan
Sumber tenaga manusia berasal dari makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi, jagung, singkong dan olahan makanan dari tepung. Menyantap satu jenis makanan yang mengandung karbohidrat sudah cukup memberi tenaga.Â