Mohon tunggu...
Imanuel Lopis
Imanuel Lopis Mohon Tunggu... Petani - Petani

Petani tradisional, hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tanam Sayur untuk Lawan Stunting di Timor Tengah Selatan

22 Januari 2023   00:34 Diperbarui: 22 Januari 2023   00:36 785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanaman sayur pakcoy di pekarangan rumah.Foto: dokumentasi Imanuel Lopis

Stunting merupakan  kondisi gagal tumbuh kembang pada anak balita karena kekurangan gizi sejak dalam kandungan hingga lahir. Daerah dengan kasus stunting yang masih tinggi di NTT salah satunya  yaitu Kabupaten Timor Tengah Selatan dengan persentase stunting 28,3% menurut data Agustus 2022 (bkkbn.go.id).

Salah satu cara melawan stunting adalah dengan menanam sayur di pekarangan rumah  untuk memenuhi kebutuhan pangan bergizi berupa sayur daun, umbi, atau buah bagi keluarga. 

Di Timor Tengah Selatan ada pemahaman sebagian masyarakat bahwa hanya orang kaya yang boleh makan makanan bergizi seperti sayur atau lauk setiap hari. 

Orang miskin makan apa adanya yang penting kenyang, seperti dalam tulisan berjudul Narasi-Narasi Pembawa Stunting di Timor Tengah Selatan.

Orang miskin pun bisa makan makanan bergizi setiap hari dengan menanam sayur di pekarangan rumah. Kalau tidak memiliki uang untuk membeli sayur, orang miskin bisa menanam sendiri sayur di pekarangan untuk mengasilkan sayur. Hasil panennya bisa menjadi makanan bergizi bagi keluarga termasuk para ibu hamil, ibu menyusui atau anak-anak. 

Hasil panen sayur tidak hanya untuk konsumsi tapi juga bisa menghasilkan uang dengan menjualnya lalu membeli makanan bergizi lain seperti telur, ikan, susu dll.

Agar masyarakat bergerak menanam sayur di pekarangan harus ada stimulasi dari pemerintah atau suatu pihak karena mengimbau atau menyuruh saja tidak cukup. Beberapa tahun lalu di beberapa desa di Timor Tengah Selatan, setiap keluarga yang salah satu anggotanya menjadi peserta Posyandu wajib menanam sayur di pekarangan rumahnya. Mereka yang menanam sayur mendapat beras puluhan kilo gram dan beberapa liter minyak goreng dari lembaga pangan dunia World Food Programme (WFP). Masyarakat pun semakin bersemangat menanam sayur di pekarangan rumah masing-masing karena ada stimulasi berupa beras dan minyak goreng.

Di daerah kami di Kecamatan Amanuban Tengah, ada yayasan pengembangan anak yang memberi bingkisan sembako kepada anak-anak lalu memberi pula bibit sayur. Para orang tua dan anaknya lalu menanam sayur di pekarangan rumah untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Selain itu, ada juga pemerintah yang membentuk kelompok-kelompok tani lalu memberikan alat pertanian dan benih sayur. Para anggota kelompok tani pun dengan penuh semangat menanam sayur hingga panen.

Menggerakan masyarakat untuk menanam sayur haruslah menggunakan stimulasi seperti demikian agar mereka memberi respon dengan menanam. Masyarakat harus mendapat sesuatu yang memotivasi mereka untuk menanam sayur. Ketika masyarakat sudah menanam sayur harus ada pendampingan pihak terkait kepada mereka agar kegiatan menanam sayur terus berkelanjutan.

Dalam menanam sayur, salah satu hal yang penting adalah air untuk menyiram. Di tempat yang airnya tersedia dengan cukup, masyarakat tinggal memanfaatkannya untuk menanam sayur. Di tempat-tempat yang airnya tidak berlimpah, masyarakat bisa memanfaatkan musim hujan seperti sekarang ini untuk menanam sayur. Masyarakat juga bisa menanam jenis sayur yang tidak membutuhkan air yang banyak.

 Semoga pemerintah dan berbagai pihak yang peduli stunting di Timor Tengah Selatan terus menstimulasi dan mendampingi masyarakat untuk menanam sayur sebagai salah satu upaya melawan stunting.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun