Mohon tunggu...
Iman Suwongso
Iman Suwongso Mohon Tunggu... Penulis/Wartawan -

Ketika angin berhembus kutangkap jadi kata.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perihal OTT

24 Maret 2017   13:20 Diperbarui: 24 Maret 2017   13:32 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
GRENDER (DOK.PRIBADI)

“Siapa tahu memang dari keluarga kaya. Ia keluarkan biaya macam itu dari kantongnya sendiri.” Saya buka kemungkinan.

“Berapa yang bisa begitu? Lalu, mengapa mesti menjadi Kepala Desa kalau hanya untuk berfoya begitu?” Pertanyan kritisnya.

“Jadi, betul perubahan gaya hidup itu yang menyebabkan sampai kena OTT?” Pancing saya lagi.

“Salah satunya.” Jawabnya singkat.

“Apa tindakanmu?”

“Sebagai pendampin desa partikelir, saya menganjurkan dipergencar OTT itu. Biar yang lain mikir. Saya dan teman-teman pendamping, paling banter bisa memberikan masukan tentang tata aturan dan bagaimana melaksanakannya, agar terhindar dari kasus hukum. Sementara, negara dan masyarakat harus menciptakan sistem yang memperkuat jiwa kepemimpinan Kepala Desa.” Tutupnya.

Sam Jack berdiri. Ia pamit untuk mandi.

Pagi yang mengelisahkan, sekaligus mencerahkan. Kekuasaan, sekecil apapun kekuasaan itu, sering menyesatkan kalau yang memperoleh amanah itu tidak memiliki integritas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun