Mohon tunggu...
Iman Suwongso
Iman Suwongso Mohon Tunggu... Penulis/Wartawan -

Ketika angin berhembus kutangkap jadi kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Iblis Penguasa Hutan Jati

29 April 2016   09:15 Diperbarui: 29 April 2016   10:37 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Tak tahu. Seperti nenek moyangmu juga kenapa diturunkan di sana. Cuma aku dipatok untuk menggoda bangsamu.”

“Jadi?”

“Ya, memang benar bangsaku Iblis.”

“Seperti juga yang pernah aku dengar dari orang tuaku?”

Ia tersenyum.

“Kenapa kau tidak mengganggu kami?”

“Karena sumpahku pada leluhurmu.”

“Tapi dia sudah meninggal.”

“Tapi dia masih mengawasiku.”

Kami berpisah di perbatasan hutan jati dan desa kami.

Pertemuan kedua dengannya ketika aku sudah remaja, 25 tahunan. Ia masih berwujud perempuan. Bertemu dengannya tidak di hutan Jati, tapi ia datang ke rumahku, ke pedalaman kamarku. Saat aku terlentang memandang buram langit-langit menjelang petang, ia mengetuk pintu kamar. Aku merasa aneh dengan ketukan ini --biasanya keluargaku tak pernah ketuk pintu segala kalau masuk kamarku, nylonong8) saja. Jadi aku baru membuka pintu setelah ketukan ketiga kalinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun