Mohon tunggu...
Imaniar Miftachul Khoiriyah
Imaniar Miftachul Khoiriyah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - International Relations

Student College

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Diplomasi pada Masa Pemerintahan Abu Bakar Ash-Shiddiq

1 November 2019   08:40 Diperbarui: 1 November 2019   09:16 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Abu Bakar Ash-Shiddiq merupakan orang pertama yang menyambut dakwah Rasululah untuk memeluk Islam. Setiap kali menyebut nama Abu Bakar, maka dia akan menyatakan penghormatannya yang tinggi.  Rasululah selalu mengungkap bahwa tak ada orang yang demiian pemurah melebihi Abu Bakar. Di samping dikenal dengan sebutan 'Atiq, orang yang paling dermawan, dia juga dikenal dengan Ash-Shiddiq, orang yang terpercaya. Gelar ini dia peroleh setelah peristiwa Isra' dan Mi'raj, saat semua orang menaruh keraguan terhadap peristiwa tersebut. Hanya Abu Bakarlah yang dengan tegas mendukung dan membenarkan peristiwa tersebut. Abu Bakar juaga merupakan seorang sahabat yang selalu berada dengan Rasulullah yang setia membagi harap, rasa takut, dan inspirasi. Dia ikut terjun dalam semua peperangan yang diikuti Rasulullah dan selalu berdiri kokoh bersamanya.

Ketika Rasulullah telah wafat, Abu Bakar dipilih sebagai khalifah pertama untuk memimpin umat Islam yang ditunjuk berdasarkan hasil musyawarah antar umat Islam. Pemilihan Abu Bakar sebagai khalifah pertama menggambarkan sebuah proses pemilihan yang berdasarkan piluhan rakyat. Kewajiban berjihad mendapat perhatian pada saat pidato politik pertama khalifah Abu Bakar di depan publik. Yaitu ketika dia mengingatkan hajat manusia untuk mempertahankan kemerdekaan dan kehidupan mereka. Kemerdekaan bisa dipertahankan dengan cara melakukan kewaspadaan secara terus-menerus. Orang yang tidak memiliki rasa waspada yang demikian akan membayar dengan harga yang sangat mahal. Demikian juga kemerdekaan tidak mungkin terlindungi kecuali jika ada partisipasi masyarakat yang aktif.

Aksi pertama yang dilakuakn oleh Abu Bakar adalah mengirim pasukan sebanyak 3.000 orang di bawah pimpinan Usamah bin Zaid dalam sebuah ekspedisi dalam memberantas orang-orang yang tidak mau membayar zakat. Abu Bakar telah menangkap dengan tajam semua yang terjadi saat itu dengan perasann dan penalaran dan persepsi yang tajam. Dia menyadari betul bahwasannya tuntutan mereka mengandung bahaya untuk masa depan. Dan setiap kompromi yang diambil, berarti telah membuka gerbang konsesi yang lain.

Tahun pertama dari masa pemerintahan khalifah Islam sepenuhnya dikhususkan untuk menegakkan otoritas bagi semua negeri akibat munculnya berbagai pemberontakan dari berbagai suku semenjak meninggalnya Rasulullah. Setelah Abu Bakar mampu menyelamatkan kota Madinah dari ancaman kaum pemberontak yang tidak mau mengakui pemerintahnnya, maka dia mengirim sebelas ekspedisi ke berbagai wilayah untuk memberantas orang-orang murtad dan orang-orang yang menyatakan dirinya sebagai nabi.

Abu Bakar adalah sosok langka yang ampu menggabungkan antara kelemah lembutan dan ketegasan pada saat bersamaan. Satu tindakan yang demikian tegas dan fleksibel dari sosok sederhana itulah yang telah menbuat Islam mampu hidup di tengah tantangan yang demikian serius dari berbagai pihak yang mengancam wujud dan keberadaannya. Abu Bakar bukan saja mampu mempertahan batas-batas geografis, namun sekaligus juga mampu mempertahankan batas-batas spiritual Islam.

Seluruh masa pemerintahan Abu Bakar telah diabdikan untuk melahirkan kedamaian. Dalam kondisi demikian sulit dan goncang dia tidak pernah berhentibergerak untuk menawarkan kedamaian-kedamaian, tapi bukan kedamaian dengan mengorbankan prinsip. Seluruh pemerintahannya mendirikan nilai-nilai demokratis, dan sepenuh hidupnya diabdikan untuk kepentingan Islam. Dia selalu senantiasa hidup dengan sederhana seperti rakyatnya. Banyak kesepakatan-kesepakatan dengan berbagai kalangan yang berhasil dia raih selama masa pemerintahnnya karena prinsip perdamaian yang sangat dijunjung tinggi olehnya. Abu Bakar wafat pada tanggal 23 Agustus tahun 634 M setelah menderita sakit keras selama beberapa hari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun