Dalam melancarkan kegiatan diplomasi, seorang diplomatselalu menggunakan teknik dan strategi tertentu agar diplomasi berlangsung dengan baik untuk mencapai tujuan. Bagi seorang diplomat, penguasaan teknik dan strategi diplomasi merupakan sebuah keniscayaan atau keharusan. Ia harus menguasai titik-titik lemah dari lawan rundingnya, serta menyadari perbandingan kedudukan negaranya dengan negara lain sebagai sebuah tuntutan untuk memperjuangkan atau memenangkan kepentingan negaranya.
Komunikasi diplomatik, khususnya negosiasi, biasanya dilakukan dengan serangkaian persiapan untuk menentukan berbagai hal yang meliputi waktu negosiasi, ada tidaknya waktu istirahat, tempat negosiasi, mata acara dalam agenda negosiasi, protokoler, aturan tata tertib, pada tingkat apa ngosiasi diadakan, dan perlu tidaknya pernyataan atau komunike bersama mengenai penyelenggaraan pertemuan.
Setelah semua itu disepakati, disusul dengan penyampaian konfirmasi surat kepercayaan menetapkan tujuan dan status pembicaraan. Selanjutnya para pihak menyepakati persiapan rancangan pasal-pasal, bahasa dokumentasi (bahasa pa yang dipakai dalam dokumen perjanjian), naskah dan catatan baik berupa ringkasan (summary record)Â maupun catatan lengkap (verbatin record).
Selain itu, ada beberapa upaya yang harus dilakukan oleh seorang diplomat dalam berdiplomasi, yaitu :
1. Menciptakan kepercayaan bersama (mutual confidence).
2. Berupaya untuk mencari kejelasan masalah.
3. Menciptakan saling pengertian (mutual understanding).
4. Para pihak hatus menyusun dan menyepakati prioritas urutan masalah dan memahami tingkat krusialnya.
5. Berupaya untuk melaksanakan penyelesaian masalah.
b. Strategi Diplomasi