Mohon tunggu...
Maulida Imania
Maulida Imania Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pertemanan Sehat, Saling Curhat dan Percaya

17 April 2018   21:51 Diperbarui: 17 April 2018   22:41 1136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Thinkstock/Wavebreakmedia Ltd)

Pernah nggak kamu melihat temanmu yang biasanya aktif dalam sehari itu dia menjadi diam dan murung? Lalu sebagai teman yang baik apa yang seharusnya kita lakukan jika menemukan kejadian semacam ini?

Pada momen semacam ini kamu harus bisa menjadi dan menyempatkan waktu sebagai tempat curhat (curahan hati). Selain itu, momen ini akan menunjukkan siapa-siapa saja yang sebenarnya benar-benar peduli kepadamu.

Adakalanya ada teman yang hanya mau ikut senang-senang saja tanpa menghiraukan kesidihan teman pada waktu yang bersamaan. Mungkin mereka berniat untuk tidak mau ikut campur urusan orang lain.

Namun, sikap seperti ini tentu harus kamu hindari. Untuk menjadi teman yang baik kamu harus ada bukan hanya saat suka tapi juga saat duka*eaa. Tanyakan kepadanya, ada masalah apa dan mengapa sikapnya tidak seperti biasanya.

(Sumber: canwetalkhealthed.com)
(Sumber: canwetalkhealthed.com)
Nah, saat dia sudah mulai terbuka dengan apa yang dia rasakan jangan sampai kamu memotong pembicaraannya. Biarkan dia menceritakan semuanya terlebih dahulu. Kamu harus menjadi pendengar yang baik. Sebagai pendengar yang baik, kamu juga harus mampu berkomunikasi secara non-verbal.

Jadi komunikasi non-verbal adalah komunikasi yang menggunakan ekspresi wajah, postur tubuh, dan gerakan fisik. Misalkan, ketika kamu menyatakan sikap setuju terhadap pernyataan temanmu kamu dapat menganggukkan kepala (tidak memotong pembicaraan). Bagaimana kamu menatap lawan bicara juga bagian dari komunikasi non-verbal.

Jadi, usahakan kamu menatapnya dengan tatapan bahwa kamu benar-benar sedang memperhatikan temanmu yang sedang curhat. Gerakan tangan dan ekspresi muka juga termasuk dalam komunikasi non-verbal. Gunakan gerakan-gerakan tangan dan ekspresi muka yang mendukung pernyataan yang dikatakan temanmu.

Jika temanmu dalam keadaan menangis, biarkan dia meluapkan semua emosinya terlebih dahulu. Saat dia sudah jauh lebih tenang, baru kamu mulai berikan saran-saran sebisa kamu. Namun, jangan sampai kamu jadi sok menggurui dan tatalah perkataanmu agar tidak terdengar kamu sedang menyuruhnya begini begitu.

Selain memberikan saran, kamu juga harus memberikan semangat kepada temanmu. Yakinkan pada dia bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Gerakan tangan menepuk-nepuk punggung juga termasuk memberikan semangat (komunikasi non-verbal).

(Sumber: ciricara.com)
(Sumber: ciricara.com)
Jika temanmu sudah memberikan feedback yang positif, misalkan tersenyum kecil maka dia sudah mampu melepaskan sedikut bebannya dengan curhat denganmu. Kamu berhasil dalam menjadi teman curhatnya. Nah, pada saat itu kamu bisa menghiburnya dengan mengalihkan topik pembicaraan ke hal-hal yang menyenangkan.

 Dengan kamu mau meluangkan waktu untuk temanmu yang sedang bersedih, kamu sedang berupaya untuk menciptakan pertemanan yang sehat. Bukan hanya punya teman yang banyak, tetapi juga berkualitas. Ciri pertemanan yang sehat adalah trust, respect, dan grow together.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun