Mohon tunggu...
Imanraz
Imanraz Mohon Tunggu... Novelis - aku ini siapa?

Lebih baik mati karena kebenaran daripada terbakar karena takut

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Maaf

3 Juni 2020   09:24 Diperbarui: 3 Juni 2020   09:19 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

dalam diamku duka menggebu
kenapa aku melepas tanganku
sesal memenuhi relung hati
inginku kejar bayangmu
tapi aku tak ingin melihatmu sedih
derita ini terus mengikat
janji ini terus terikat dengan kuat
hati ini tak sanggup menahan derita
tapi inilah takdir kita... aku tau ini pedih
mari kita jalani takdirnya
kubiarkan kau bahagia
dan aku tetap sendiri sampai kini
demi menebus dosa demi sebuah janji
hanya kata maaf yang sanggup kuucap
maaf ...maaf..maaf..maaf..maaf.maaf
seandainya waktu adalah milikku dan
dapat ku tukar dengan kebahagianmu
tentu aku tak perlu berfikir
maaf

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun