Mohon tunggu...
Imananda Arifanny
Imananda Arifanny Mohon Tunggu... Administrasi - Content Writer

Not impress people, just wanna inspire them!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjadi Pintar dengan Tidak Mudah Membodohkan Orang Lain

17 Februari 2019   21:25 Diperbarui: 17 Februari 2019   21:48 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jaman semakin canggih, bahkan setiap orang telah memiliki smartphone di geggamannya masing-masing dan bisa membuat penggunanya ikut menjadi smart apabila digunakan untuk hal - hal yang positif. Sayangnya, semakin majunya jaman tidak berbanding lurus dengan sikap mental yang juga ikut maju karena adanya pihak - pihak yang keminter atau merasa pintar dan dengan mudahnya menggoblok-goblokkan orang lain.

Sikap mental semacam ini dapat terjadi akibat adanya perasaan superior di dalam pribadi seseorang. Mereka menganggap ilmu dan wawasannya sangat luas sehingga orang lain tidak cukup mampu untuk menyetarakan kecerdasannya. Padahal kenyataan sebenarnya adalah setiap orang yang kita temui atau kita kenal selalu mempunyai sesuatu kelebihan dan kehebatan yang belum tentu ada dalam diri kita. Lalu masih pantaskah kita merasa menjadi yang terbaik dan terhebat? 

Sebagai contoh, Anda sangat ahli di bidang Ekonomi namun di satu sisi Anda lemah dan tidak tahu banyak hal tentang IT sebagaimana salah satu orang sahabat Anda yang sudah berkecimpung di dunia IT. Kemudian contoh lainnya lagi, Si A kaya dan bisa membeli barang apa saja yang diinginkannya tapi hidupnya terasa kosong berbanding terbalik dengan si B yang meskipun sederhana tapi punya banyak teman, keluarga yang menyayanginya dan mampu membuat hidupnya lebih berwarna.

Ketidaksempurnaan kita yang membuat kita semua setara. Tidak ada yang sempurna, dan tidak ada seorang manusia pun yang tahu segalanya. Maka seyogyanya kita tidak perlu menjudge orang lain goblok dan menganggap derajatnya ada di bawah kita sebab yang membedakan derajat manusia di mata Tuhannya hanyalah takwa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun