Masih ingatkah anda dengan "Gelombang Cinta?". Adalah Anthurium, bunga ini merupakan jenis tanaman hias dari keluarga Araceae dengan menonjolkan keindahan daunnya. Tanaman berdaun jelita ini masih bertali erat dengan aglaonema, keladi hias, philodendron serta alokasia.
Jenis anthurium ini adalah genus dengan populasi terbanyak tercatat kurang lebih ada 1000 jenis anthurium yang hidup secara epifit, dan dapat hidup juga secara terrestrial di dalam hutan.
Daunnya yang indah, berwarna hijau tua yang memperlihatkan urat dan tulang menonjol mengesankan gagah, namunn juga tetap memancarkan keanggunan saat mencapai usia dewasa. Konon katanya bunga ini dulu dipajang di istana, menjadi tanaman hias kerajaan-kerajaan di Jawa.
14 tahun silam, kira-kira pada tahun 2006 Gelombang Cinta menapaki puncak popularitas, selain banyak diburu oleh para kolektor tanaman hias, bunga ini menjadi symbol kelas sosial saat itu tidak sembarang orang yang memilikinya. Dengan hargannya yang cukup merogoh kocek amat dalam ini gelombang cinta patut diperhitungkan keberadaanya. Tidak dapat dipungkiri hanya golongan kelas menengah ke atas saja yang mampu mengkoleksinya. Banyangkan bunga seukuran kelingking saja saat itu di hargai Rp. 500. 000,-
Kini gelombang cinta menyisakan kenangan. Masih pantas menghiasi pelataran rumah walau sudah tidak lagi mahal dan berkelas. Bahkan baru-baru ini mucul tanaman hias yang menjadi primadona tahun 2020 "Janda Bolong"