Mohon tunggu...
Iman Cahyanto
Iman Cahyanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ya, menulis saja itu jejak kita di masa yang akan datang

berbuat baiklah semampumu...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandemi dan Era Digital

4 November 2020   17:51 Diperbarui: 4 November 2020   18:05 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Delapan bulan sudah terlewati wabah covid-19 dinyatakan sebagai pandemi global oleh World Health Organization (WHO). Rabu (11/3/2020) malam situasi darurat itu diumumkan, sontak seluruh penduduk bumi pun cemas dibuatnya. Begitupun ditanah air kita tercinta, Istana dengan cepat merespon arahan WHO, hal ini dimaksudkan untuk mencegah penyebaran penularan covid-19.

Tak terelakan lagi sektor pendidikan pun terdampak kebijakan pemerintah yang menutup operasional semua sektor di negeri ini, hal ini dilakukan dengan resiko yang tinggi. Dengan tergopoh-gopoh semua sektor menyesuaikan kebiasaannya dengan kondisi yang baru dan tidak diinginkan itu. Seorang Ibu rumah tangga dengan segudang kesibukannya terpaksa menjadi guru bagi anak-anaknya yang sekolah, suaminyapun memutar otak untuk bisa bertahan dan melewati kondisi sulit itu, nampak tak biasa selepas sholat Isya sang Ibu mulai memerika gawainya melihat informasi di grup whatsapp menunggu pesan yang disampaikan oleh guru kelas anaknya, benar saja setumpuk instruksi dari guru kelasnya untuk mengunduh aplikasi pembelajaran dalam jaringan, gugup dan bingung harus apa dulu yang dilakukan, situasi ini tidak memberikan kesempatan pada sang Ibu untuk bertanya.

Setelah 8 bulan berlalu nampak situasi mencekam itu semakin mereda walau masih membayangi kehidupan normal. Semua sektor penyanggah negeri ini mulai beradaptasi dengan kondisi pandemi. Era digitalisasi pun mewujud nyata tidak lagi menjadi wacana dikalangan strata sosial menengah ke bawah. Saat sebelum pandemi digitalisasi yang sering disebut dengan era revolusi industri 4.0 hanya di pahami dan di mainkan oleh kelas atas namun saat ini akar rumput pun berjibaku mengakrabinya, dunia usaha, pendidikan, pergaulan semain mendarah daging dengan digitalisasi sampai pada kebutuhan psikologi manusiapun dapat dilayani melalui media digital. Gila memang, jika kita tidak mendasarinya dengan keimanan sebagai umat beragama maka bahaya sekulerisme akan dengan mudah merasuk pada pikiran kita. Apa jadinya jika teknologi Tuhankan oleh manusia? Jabawanya ada pada sanubari kita dan kitalah yang dapat menterjemahkannya. Maka, tempatkanlah teknologi sebagai rahmat Allah, yang di jadikan sebagai sarana bersyukur, karena bersyukur adalah benteng dari hawa nafsu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun