Mohon tunggu...
Imam Wiguna
Imam Wiguna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Karyawan swasta, ayah dua anak, tinggal di Bogor.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Bakti Untuk Hutan Lestari

3 Januari 2018   14:33 Diperbarui: 3 Januari 2018   14:47 1555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sentul Eco Edu Tourism Forest, lahir berkat sumbangsih PT Astra International Tbk.

Saat menyusuri jalan setapak di dalam kawasan hutan Sentul Eco Edu Tourism Forest di Desa Karangtengah, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tiba-tiba terdengar suara seperti ada yang terjatuh dari atas pohon. Begitu melihat sumber suara, ternyata yang jatuh adalah seekor ular. Siang itu memang begitu terik. 

Sengatan sinar matahari terik mungkin membuat sang ular tak nyaman menetap di atas pohon sehingga menjatuhkan dirinya ke permukaan tanah. Sayangnya hewan reptil itu begitu cepat menggerakkan tubuhnya untuk melarikan diri dan menghilang di semak-semak.

Di satu sisi pengalaman bertemu ular saat dalam perjalanan menyusuri hutan adalah hal yang menakutkan. Namun, di sisi lain kehadiran ular itu menjadi bukti bahwa ekosistem di hutan wisata itu masih lestari. 

Dalam rantai makanan ular merupakan konsumen kedua atau ketiga, tergantung habitatnya. Di dalam habitat sawah misalnya. Ular berperan sebagai konsumen kedua yang memangsa tikus sebagai konsumen pertama. Adapun sang tikus melahap batang padi sebagai produsen.

Di dalam habitat hutan, bisa jadi ular sebagai konsumen ketiga. Ular yang menghabiskan hidupnya di pohon memangsa burung yang merupakan konsumen kedua. Adapun burung memangsa ulat yang merupakan konsumen pertama. Ulat melahap dedaunan sebagai produsen. Terjaganya populasi aneka jenis pohon yang tumbuh di kawasan hutan Eco Edu Tourism Forest menjadi musabab lestarinya sebuah habitat hutan. 

Seandainya kawasan itu gundul, maka otomatis sebuah ekosistem akan punah. Tak ada ulat yang menjadi makanan burung, tak ada burung yang menjadi mangsa sang ular, dan tentunya ular pun tak akan pernah kita jumpai. Jadi, pertemuan dengan ular hari itu adalah kabar gembira.

Perjalanan menyusuri jalan setapak pun kembali berlanjut dan akhirnya tiba di sebuah tanah yang agak lapang. Sepertinya lahan kosong itu biasa digunakan untuk berkemah. Di sekitarnya jejeran pohon pinus yang tumbuh menjulang. Namun, ada satu pohon yang menarik perhatian. Pohon itu tengah berbuah lebat. 

Setelah mendekat ternyata itu adalah pohon jambu eropa Bellucia axinanthera. Masyarakat suku Sunda biasanya menyebutnya harendong. Sebagian besar buahnya masih pentil, ada juga yang sudah matang. Sebagian lagi bunganya baru mekar. Yang unik bagian dasar buah tampak seperti berbentuk bintang.

Perjumpaan dengan jambu eropa di hutan wisata Eco Edu Tourism Forest mengingatkan perjalanan saya ke hutan Temula di Kutai Barat, Kalimantan Timur dan Hutan Harapan di Provinsi Jambi. Buah jambu eropa yang matang menjadi penyelamat saat lapar mendera selama perjalanan. Rasa buahnya manis meski berdaging tipis. 

Tak disangka saya menjumpainya lagi di Bogor. Jawa Barat memang salah satu penyebaran tanaman anggota famili Melastomataceae itu. Namun, menemukannya adalah pengalaman langka. Yang istimewa saya menemukannya justru di sebuah hutan yang dekat dengan ibukota Jakarta.

Dalam habitat hutan jambu eropa merupakan buah favorit hewan frugivora alias pemakan buah, seperti musang, bajing, monyet, dan berbagai jenis burung. Itu berarti kehadiran jambu tangkalak---sebutan lainnya---sangatlah penting dalam ekosistem di hutan wisata Edu Eco Tourism Forest. Tanaman itu menjadi produsen utama dalam sebuah rantai makanan di dalam habitat hutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun