Mohon tunggu...
Imam Syafii
Imam Syafii Mohon Tunggu... Guru - Guru Madrasah

Guru Biologi MAN 1 Musi Rawas. Lahir di Tebat Jaya, Kabupaten OKU Timur Provinsi Sumatera Selatan. Tanggal 22 Pebruari 1978. Hiasi Hidup dengan Penuh Kesyukuran dan Kesabaran adalah motto dalam menjalani kehidupan. Terus belajar menuangkan ide dan pikiran dalam tulisan, dan seorang guru harus menulis.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Saat Admin Bicara BiP, Medsos Apa Sih?

22 Januari 2021   11:24 Diperbarui: 23 Januari 2021   09:24 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Imam Syafii

Minggu pagi (17/1/2021) cuaca Kecamatan Muara Kelingi, Kabupaten Musi Rawas sedikit mendung. Surya pagi belum juga ingin menampakkan wajahnya memberi kehangatan. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 7.23 WIB. Hanya semilir bayu kembali kurasakan membelai lembut wajah dan tubuhku saat duduk di  depan teras rumah. Membawa pesan yang ingin diucapkan, "Aku hadir," bisiknya. Nafas pagi juga semakin ngilu menusuk relung qalbu. “Ah, tidak mengapa?” gumamku. "Hari ini juga hari libur, Minggu," batinku.

Sejenak kucoba beranjak dari tempat duduk untuk meraih gawai yang terletak di atas meja ruang tamu. Gawai yang telah menemani dan membantu tugas profesi dan keseharianku selama 6 (enam) tahun ini. “Wah sudah lama banget ya,” ucapku lirih. Bahasa anak sekarang Jadul (jaman dulu).

Meski jadul, seperti gawai pada umumnya aku gunakan untuk komunikasi dan mencari berbagai informasi. Baik komunikasi secara pribadi melalui media sosial (medsos) maupun dalam grup kelompok dan komunitas. Beberapa medsos yang banyak digunakan di masyarakat kita adalah facebook, whatApps (WA), telegram, twitter, instagram, pinterest, etc. Selain sebagai alat komunikasi, gawai dimanfaatkan juga dalam aktivitas untuk menyimpan catatan penting, membuat agenda-agenda kegiatan webinar dan seminar, pelatihan guru, kegiatan sosial kemasyarakat dan masih banyak lagi.

Yah, belum juga tangan ini sempat menyentuh dan meraih gawai. Terdengar suara notifikasi gawaiku berdenting. Diliputi rasa penasaran aku pun bergegas menuju gawai yang tergeletak sejak malam tadi di atas meja. Perlahan kusentuh dan kupegang gawai dengan hati-hati. "Ini alat komunikasi satu-satunya yang kumiliki saat ini," ucap batinku.

Tak berselang lama, jari-jemariku mulai beraksi membuka dan melihat dentingan notifikasi terbaru khususnya di grup WA “Pejuang Data” yang dipenuhi oleh para admin (operator) madrasah mulai dari jenjang RA, MI, MTs hingga jenjang MA. Tergabung dalam grup ini terbilang sudah cukup lama dan terlalu lama sudah (seperti lagu broery aja) sejak sebagai admin (operator).

Perkerjaan ini menjadi tugas tambahan selain tugas utama sebagai guru. Sejauh ini rekan-rekan admin masih memberikan kepercayaan untuk tetap berada di dalam grup dengan tujuan untuk saling bersilaturahmi dan berbagai informasi kekinian.

Benar saja, sontak mata ini mulai liar bergerak melihat ke atas dan ke bawah menelusuri kata demi kata seluruh informasi yang dikirimkan oleh admin kantor Doni Rohmanto, S.Kom. Jari-jari tangan pun bergerak cepat menggeser posisi layar gawai ke atas dan sesekali jemari tangan bergerak menuju ke bawah layar sekedar untuk mengulang kembali informasi yang baru saja dibaca.

Sumber: Indonesiainside.com
Sumber: Indonesiainside.com

Apa ya informasinya?

Informasinya adalah seputar aplikasi medsos yang baru dikenalkan. Aplikasi itu adalah BiP. Pengenalan aplikasi ni dapat menjadi  alternatif bagi para admin (operator) selain medsos yang selama ini sudah familiar digunakan. Kehadiran BiP ini diharapkan semakin memperkaya literasi digital para admin (operator) madrasah di Kabupaten Musi Rawas.

Menu atau fitur-fitur layanan yang tersedia di aplikasi BiP tidak jauh berbeda dengan aplikasi medsos lainnya.  Layanan chatting, telepon, video call, voicemail, dan berkirim foto. Kelebihan lain adalah aman dan bisa menampung 1000 orang dalam satu grup.

Ternyata semakin dibaca semakin cepat jari-jari ini bergerak seolah memberi instruksi untuk segera menownload aplikasi BiP, keinginan untuk segera bergabung dengan grup BiP yang telah dibuat oleh koordinator admin menjadi pemacu semangat dengan tanpa sadar telah mengklik link BiP yang diberikan. “Dan prosesnya berjalan.” Dengan sabar aku pun menunggu.

Setelah sekian lama menunggu, apalah daya gawai setia yang selalu menemani dalam tugas dan setiap aktivitas tanpa kenal waktu berkata dalam diamnya “Mohon maaf ruang memori anda tidak mencukupi untuk mendownload aplikasi ini. Silahkan kosongkan atau hapus aplikasi lainnya.” ucapnya tanpa suara.

Seketika, pandangan mata yang tadinya liar kini mulai meredup dan jemari yang tadinya lincah kini mulai melambat memperhatikan dengan tatapan sayu saat bibir berkata “Aku membutuhkanmu BiP”, bisikku lirih ke telinga gawai

Terima kasih. Salam literasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun