Mohon tunggu...
Imam Prihadiyoko
Imam Prihadiyoko Mohon Tunggu... Jurnalis - penulis

hobi travel

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Energi Terbarukan dan Baterai listrik

13 Maret 2023   16:59 Diperbarui: 13 Maret 2023   17:13 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin judul ini agak terlalu luas, namun itulah yang dijadikan tema dalam training of trainers (ToT): Battery for Renewable Energy yang digelar oleh National Battery Research Institute (NBRI) di kantornya di kawasan BRIN di Jalan Raya Serpong, Kabupaten Bogor, pada Senin (13/3/2023).

Isu energi terbarukan dan baterai listrik ini, menurut pendiri NBRI Prof. Dr. rer. nat. Evvy Kartini, seringkali sekedar dikaitkan dengan kendaraan listrik. Problemnya, energi terbarukan dan kendaraan listrik ini, seolah-olah mengesankan keberpihakan pada kondisi yang ramah lingkungan. Memang tidak sepenuhnya salah. Namun pertanyaan yang perlu dijawab dengan jujur adalah, dari mana sumber listrik yang dipergunakan untuk pengisian kendaraan listrik itu berasal dari PLN. Sementara PLN memproduksi listriknya dari sumber energi yang hanya sekali dipakai.

Ceritanya akan berbeda jika listrik yang dipergunakan untuk kendaraan listrik itu, dihasilkan oleh sumber energi terbarukan. Misalnya dari energi sinar matahari. Kalau kendaraan listrik itu mempergunakan listrik yang dihasilkan dari energi terbarukan, maka akan cukup berarti bagi lingkungan, terutama pada isu efek emisi karbon.

Apalagi, pemerintah Indonesia sudah berkomitmen untuk bebas emisi karbon tahun 2060. Sebuah komitmen kebaikan untuk lingkungan dunia yang lebih baik. Masyarakat di seluruh dunia, perlu bersatu dalam upaya memaksimalkan lingkungan rendah karbon dengan mengurangi emisi global. Targetnya, separuh dari tingkat karbon saat ini pada tahun 2050.

Itu sebabnya, masyarakat perlu mendukung Perpes no: 55/2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan. 

Problemnya lagi, menurut Prof Evvy, saat ini pemerintah masih belum terlihat serius dalam mengembangkan industri baterai. Ketidakseriusan ini dapat dilihat dari penyiapan produksi nikel yang digembar-gemborkan akan mendukung mimpi Indonesia sebagai raja baterai dunia. Padahal, nikel itu baru salah satu materi yang diperlukan dalam pembuatan baterai.

"Memang nikel menjadi salah satu materi penting dalam pembuatan baterai saat ini, namun untuk membuat baterai tidak hanya dibutuhkan nikel. Kita butuh lithium, dan materi lainnya. Belum lagi menyiapkan pembuatan baterai skala industri," ujarnya.

Prof Evvy pun bercerita, betapa gembar-gembor tentang kehebatan nikel itu terputus pada upaya kisah kegagahan karena memiliki sumber daya alam dengan cadangan yang banyak. Namun, upaya untuk menjadikan materi tersebut menjadi produk yang siap digunakan untuk pembuatan baterai, menjadi kisah lain yang terputus. Ceritanya, kemudian melompat tentang manfaat baterai untuk kehidupan masa depan yang lebih baik, dan bisa mensejahterakan masyarakat.

Situs kominfo.go.id  menyajikan informasi tentang Presiden Joko Widodo yang meresmikan tahapan pembangunan industri baterai listrik terintegrasi di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), di Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah pada Rabu (8/6/2020). Disebutkan pula, Presiden dalam sambutannya mengatakan bahwa KITB merupakan investasi pertama di dunia yang mengintegrasikan produksi kendaraan listrik dari hulu sampai hilir. 

Kutipan lengkap yang dimuat menyebutkan "Dimulai dengan penambangan nikel, smelter, pabrik prekusor, pabrik katoda, kemudian baterai listrik, battery pack, hingga mobil listrik, masih ditambah lagi dengan industri daur ulang baterai. Dari hulu sampai hilir, end to end semuanya kerjakan dalam investasi ini," ucap Presiden.

Pertanyaan yang langsung melintas, nikel itu ditambang dimana? Kok smelternya dibangun di Jawa Tengah? bukankah di Indonesia, pembangunan smelter merupakan bagian yang tidak terpisahkan bagi perusahaan penambang mineral logam seperti nikel. Istilah smelter muncul dari proses smelting. Proses smelting adalah proses ekstraksi bijih logam murni yang ditambang dari bumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun