Mohon tunggu...
Imam Prasetyo
Imam Prasetyo Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya Muslim

Selanjutnya

Tutup

Analisis

How To Train Your Dragon: Fiksi Matinya Satu dari 9 Naga

19 Oktober 2018   09:53 Diperbarui: 19 Oktober 2018   11:11 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: www.voa-islam.id

Politikus senior Kwik Kian Gie prihatin atas kabar yang sudah menyebar  luas. Kabar itu menyebutkan, Presiden Joko Widodo dikendalikan sembilan taipan atau pengusaha papan atas negeri ini.

"Kabar ini menyebar sangat luas," jelas Kwik dalam acara Indonesia Lawyers Club di TVOne malam ini (Selasa, 21/10).

Sumber di sini

*****

Sekuel kelanjutan dari film animasi yang laris dan ludes dibeli oleh penonton ini konon sedang di buat dan kemungkinan besar akan di rilis tahun 2019 nanti. Film yang mengisahkan seorang lelaki dari Bangsa Viking dan anak kepala suku Stoick Yang Agung. Meski difabel (berkaki buntung), Hiccup menunjukkan keunikannya sebagaimana bangsa Viking yang dikenal sebagai bangsa pelaut dengan keinginannya anehnya untuk bisa dengan mahir mengendarai seekor naga. Entah mungkin gegara bisnis furnitur di desanya sedang lesu yang membuat Hiccup menjadi sedemikian nyeleneh sendiri.

Naga dalam banyak mitos dan dongeng rakyat, digambarkan sebagai sosok raksasa berbadan bak ular tapi berkaki dengan cakar yang sangat runcing. Memiliki kemampuan untuk menyemburkan api dari moncongnya membuat sosok legenda ini menjadi begitu menakutkan. Dalam banyak cerita yang sudah dijadikan sebagai latar cerita film-film, naga menokohkan binatang liar, rakus, egois,  memiliki daya rusak yang massif dan ungkapan-ungkapan miring lainnya.

Keahlian Hiccup mengendarai naga di dahului dengan konflik antar dirinya dengan hewan raksasa tersebut, perseteruan, interaksi dan akhir yang manis yakni mampu mengendalikan naga membuat cerita trilogi ini sukses secara komersil, menjadi inspirasi bagi anak-anak kecil yang memiliki fantasi hebat, yakni bagaimana melatih binatang yang besar, liar, memiliki daya rusak dan menakut menjadi patuh dan bermanfaat.

Indonesia, negeri bahari, negara tropis yang di lintasi garis khatulistiwa dan memiliki jutaan keragaman dalam banyak unsur ternyata di hinggapi juga oleh mitos dan cerita-cerita mengerikan tentang adanya naga-naga yang memiliki kekuatan sangat besar, mematikan, daya rusak tinggi dan egois. Naga-naga tersebut menancapkan akarnya di banyak sektor, semisal properti, plantation, perbankan hingga jasa keamanan kelas tinggi. Pundi-pundi kekayaan mereka yang mengangkangi nyaris dari total kekayaan Indonesia.

Mengutip pendapat Direktur Eksekutif Megawati Institute (MI) Arif Budimanta  mengungkapkan, kekayaan nasional Indonesia masih dikuasai segelintir orang. 10% orang terkaya di Indonesia menguasai 74,8% kekayaan nasional.  

"Kekayaan nasional terkonsentrasi di segelintir penduduk.  proporsi total kekayaan yang di kuasai 1% rumah tangga terkaya menguasai  45,4% kekayaan nasional," tutur Arif dalam sebuah diskusi di Jakarta,  Rabu (27/12/2017).

Tidak diartikan sebagai membatasi hak-hak semua warga negara untuk memperkaya diri namun melihat kerakusan mereka dan kemudian adanya pergeseran orientasi mereka untuk lebih rakus menjarah Indonesia melalui jalur politik membuat situasi dan suasana sontak berubah menjadi menyeramkan. Membayangkan cakar-cakar mereka yang runcing menyobek-nyobek kedaulatan rakyat dengan kemampuan finansial mereka seakan membayangkan meteor super besar yang menghunjam sangat keras ke orbit tata surya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun