Mohon tunggu...
Imam Prasetyo
Imam Prasetyo Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya Muslim

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Antara Alif Hidayat, Megawati dan Jokowi

28 Mei 2018   11:23 Diperbarui: 28 Mei 2018   11:34 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebuah berita yang viral tentang seorang bocah kecil bernama Alif Hidayat. Dalam sebuah posting di Instagram yang menceritakan seorang anak berusia enam tahun yang hidup dengan neneknya semenjak di tinggal mati oleh kedua orang tuanya dalam sebuah kecelakaan. Wajah yang polos, ceria dan optimis tampak begitu tidak mewakili realita kehidupannya sehari-hari. Silahkan klik disini untuk kisah tentang si kecil Alif Hidayat.

Harapan untuk sekedar ingin berbuka puasa dengan ayam kecap dan susu kotak menjadi begitu tinggi sekali. Alif kecil hidup merana, miskin, terabaikan dan luput dari mata negara.

Lalu entah kenapa Tuhan menyembulkan kisah sedih seorang Alif diantara berita pasca pengumuman Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 42/2018 tentang Hak Keuangan dan  Fasilitas Lainnya Bagi Pemimpin, Pejabat, dan Pegawai Badan Pembinaan  Ideologi Pancasila (BPIP). Dari sekian nama yang disebut dalam kepengurusan BPIP tersebut jumlah anggaran negara yang harus dikeluarkan untuk membayar gaji mereka nyaris setengah milyar sebulan. Sebuah angka fantastis ditengah sebegitu banyak kemungkinan ditemukannya Alif-Alif yang lain.

Ideologi Pancasila? Apakah yang ingin disasar Jokowi jika nilai dasar dari ideologi ini berupa keadilan dan kemakmuran tidak menjangkau dan dapat diraih oleh rakyat Indonesia? Bukankah uang yang sebegitu banyak bisa dibelikan harapan-harapan rakyat yang luput dari mata negara? Ayam kecap yang bisa dibuatkan untuk setahun penuh bagi ratusan ribu anak-anak terlantar yang menjadi tanggung jawab negara.

Asli penulis mual membaca berita tentang duit yang dihabiskan untuk mereka yang bisa dipandang sanggup menjadikan seluruh rakyat Indonesia menjadi pancasilais sementara fakta sosial masih terdapat rakyat yang makan hanya dengan nasi dan garam. Alif-Alif itulah yang bisa didekati oleh mereka yang menawarkan janji surga karena di dunia berasa di dalam neraka. Mereka-mereka yang di kompori tentang timpangnya keadilan dan mengajak mereka untuk berperang memperjuangkannya. Dalam variabel tertentu, terorisme sangat erat dan dekat dengan kemiskinan.

Sungguh Jokowi dan segenap pendukungnya seakan berjalan diatas mimpi-mimpi utopis serta sekaligus menghambur-hamburkan uang negara. Apakah karena Megawati seorang perempuan yang dahulu sangat getol berteriak tentang mimpi-mimpi Wong Cilik? Apakah Megawati begitu pakar dan pelaku dari pemahaman moralitas Pancasila?

Alif yang masih bisa ceria di tekan oleh  kehidupan yang sangat minim adalah potret sesungguh rakyat Indonesia bersabar yang harus menerima sebuah opersional pemerintahan yang berlandaskan fantasi-fantasi absurd dan lupa berjejak dimana. Rakyat masih mampu optimis di tengah banyaknya kebijakan yang jauh dari nalar sehat.

Tetap semangat Alif, Indonesia akan tetap menjadi rumah yang ramah bagimu. Rubah realita ini ditahun 2019, hanya rakyat yang diberikan kuasa oleh Tuhan untuk merubah nasibnya.

Salam Ujung Jari!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun