Sulit mengingkari sebenarnya sosok Al Mukarrom Ustadz Abu Janda Al Boliwudi tersebut adalah sosok yang terjajah. Bagi penulis sosok lucu dan sedang dalam masa pertumbuhan ini adalah piaraan dari sebuah komunitas yang mapan di negeri ini. Sebagai piaraan, Al Mukarrom yang terhormat ini sedang lepas kendali, keluar dari frame dan game plan alias keluar dari rel skenario awal.
Persis cerita tentang ISIS yang di piara oleh CIA, atau Al Qaidah yang jelmaan dari sekumpulan para mujahidin di Afghan yang dipersenjatai oleh Amerika Serikat untuk proxy war dengan Uni Soviet dulu dan kemudian menjadi liar lepas kendali. Saat merasa sudah memiliki massa dan pengagum, ISIS dan Al Mukarrom Al Ustadz Abu Janda menjadi gelap mata dan nabrak sana-sini.
Si fenomena yang pintar luar biasa ini kerap kali dipergoki di dalam banyak rekaman digital terlibat dan dilibatkan dari hirarki teratas sebuah komunitas di dalam banyak momen. Entah sebagai penggembira, pemberi materi atau ditugaskan dalam sesi indoktrinasi. Ini sih memang lazim terjadi dalam sebuah komunitas agar jalur hormat dan jalur idealisme atau ideologi dari komunitas tersebut tetap bertahan dan mungkin malahan meluas.
Konyol saja jika top hirarki lepas tangan dan belagak polos serta menampilkan muka innocent. Asli bikin ketawa.
Membiarkan dua super agent itu dijadikan sandsack di acara ILC kemaren adalah puncak lepas tangannya komunitas itu. Kecuali mungkin nanti ada pakar IT yang bisa membuktikan segambreng fakta digital yang bertebaran di dunia maya itu adalah fake, hoax, cropped image atau suspicious not original source. Tapi jika tidak bisa membantah, apa boleh buat bahwa tudingan al Mukarromdan buzzer DS adalah agen resmi yang apesnya terkna pasal MIA (missing in action alias mati tidak dicari, ketangkep tidak diakui). Apes deh!
Salam Ujung Jari!